Konten Media Partner

Keraton dan Puro Pakualaman Promosikan Batik Khas Yogyakarta

23 Februari 2018 1:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Yogyakarta selama ini dikenal sebagai gudangnya perajin batik. Namun ternyata ada motif batik khas Yogya yang dinilai terancam punah atau hilang karena beberapa sebab. “Sebenarnya Yogya itu punya 4 jenis motif batik besar, “ kata permaisuri Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Paku Alam Kamis (22/2).
Paku Alam mengatakan empat motif khas Yogya itu adalah Parang, Semenan, Ceplok, dan Nitik. “Nitik ini yang terancam punah sekarang karena berbagai faktor,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Batik Nitik merupakan motif batik yang dinilai paling sulit pengerjaannya karena berupa titik-titik. Motif ini juga paling lama proses pembuatannya. “Sudah jarang sekali ada perajin yang membuat motif batik Nitik ini sekarang,” ujarnya.
Salah satu sentra perajin yang masih membuat batik Nitik di Yogya antara lain di Imogiri Bantul. Paku Alam mengatakan keberadaan motif batik khas Yogya mulai agak tenggelam seiring makin banyaknya berbagai motif dari luar yang turut meramaikan pasar penjualan batik di Yogya. Seperti di Pasar Beringharjo yang selama ini menjadi tempat jual batik, pakaian dengan motif batik khas Yogya disebut hanya berkisar 30 persen saja. Sisanya dari motif batik khas Solo, Pekalongan, dan lainnya.
“Oleh sebab itu kami dari Keraton dan Puro Pakualaman menggelar pameran batik bersama untuk mengajak kembali masyarakat mengenal ini lho motif Yogya, “ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Keraton Yogyakarta dan Puro Pakualaman menggelar Pameran Batik bersama bertajuk "Cerita Di Balik Goresan Canting". Acara ini akan dilaksanakan tanggal 26 Februari hingga 4 Maret 2018 yang bertempat di Dome Area, Gedung OvaI Taman Pintar Yogyakarta. (atx)