Konten Media Partner

Museum Sonobudoyo Pamerkan Koleksi Hasil Akulturasi Islam dan Nusantara

7 November 2022 20:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wayang yang dipamerkan di Museum Sonobudoyo. Foto: Len/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Wayang yang dipamerkan di Museum Sonobudoyo. Foto: Len/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak awal kedatangannya, Islam selalu terkoneksi dengan berbagai tradisi dan kearifan lokal. Sehingga pada akhirnya memberikan pengaruh yang signifikan pada corak budaya Indonesia.
ADVERTISEMENT
Untuk menilik kembali sejarah tersebut, Museum Sonobudoyo kembali menghadirkan pameran Annual Museum Exhibition (AMEX).
Event ini mengangkat tema besar Islamic Art, dengan tajuk STAR & MOON: Tema yang diangkat ini dimaknai sebagai rangkaian hasil akulturasi, seiring proses diaspora manusia lintas benua, yang pada akhirnya mempertemukan Nusantara dengan Islam.
“Hasil akulturasi Islam dan Nusantara inilah yang harus senantiasa dijaga kelestariannya,” ujar Sekretaris Daerah DIY R. Kadarmanta Baskara Aji saat membacakan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Senin (7/11/2022).
Tidak hanya seni kaligrafi saja yang dihadirkan dalam pameran ini, tetapi berbagai lukisan kaca, wayang, bedug hingga rebana juga disuguhkan untuk para pengunjung.
Pameran temporer AMEX 2022 yang digelar mulai 7 November hingga 30 Desember 2022 ini rupanya sekaligus menandai peresmian gedung baru di Museum Sonobudoyo. Peresmian itu sebagai upaya peningkatan layanan yang dapat diakses di Museum Sonobudoyo.
ADVERTISEMENT
"Momentum hari ini kian bermakna, dengan peresmian Gedung Pameran Baru Museum Sonobudoyo, yang penggunaannya kedepan dilandasi oleh nilai luhur Astabrata," ujar R. Kadarmanta Baskara Aji.
Selaras dengan filosofi tersebut, Baskara Aji berharap gedung baru ini dapat menjadi pembangkit “gareget lan dharma nguri-uri kabudayan” dengan peranan strategisnya.
Selain itu, gedung ini juga dapat menjadi media promosi yang efektif dalam mempertemukan nilai sejarah dan budaya dengan masyarakat.
Sehingga tidak hanya ada peningkatan fisik saja, namun juga harus didukung oleh peningkatan kualitas modal manusia yang diiiringi kreatifitas serta inovasinya.
"Hadirnya Gedung Pameran Baru Museum Sonobudoyo, sebagai sarana edukasi dan diseminasi informasi seni-budaya, dalam bingkai semangat 'mengakar kuat', untuk go international," tandasnya. (Maria Wulan)
ADVERTISEMENT