Nasib Miris Kran Air Minum di Kawasan Malioboro

Konten Media Partner
1 September 2019 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kran air minum yang ada di kawasan Malioboro. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Kran air minum yang ada di kawasan Malioboro. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Kondisi empat kran air siap minum yang dipasang di jalan Malioboro sungguh memprihatinkan. Keempatnya belum dimanfaatkan secara optimal oleh pengunjung Malioboro. Fungsi awalnya yang dipasang sejak awal malah berganti menjadi tempat asbak dan membuang puntung rokok. Tak hanya itu kran yang digunakan untuk minum juga hilang. 
ADVERTISEMENT
Mengadaptasi dari fasilitas yang ada di luar negeri, kran air siap minum merupakan fasilitas yang wajib ada. Di Indonesia sendiri, fasilitas ini masih sangat jarang di jumpai. Namun di Jogja, fasilitas ini sudah diadakan untuk melengkapi fasilitas usai revitalisasi kawasan malioboro sebagai wilayah semi pedestrian. Keempat kran air yang dimaksud ini, tersebar di 4 titik di sepanjang Malioboro. Yakni depan Grand Ina, depan Perpusda, depan Pop Mart, dan depan Gedung Agung. 
Ekwanto, Kepala UPT Malioboro, menyayangkan adanya oknum yang malah merusak fasilitas air minum langsung untuk wisatawan tersebut. Sejak pertama kali dipasang, kran air tersebut difungsikan untuk memfasilitasi turis yang kehausan. Harapannya agar wisatawan yang berkunjung tidak perlu membeli air minum.
ADVERTISEMENT
"Kran air siap minum itukan untuk melayani masyarakat agar bisa minum. Airnya sudah bersih, sehingga ya memang siap saji. Masyarakat bisa langsung minum. Kami tidak menyalahkan siapa-siapa, kami prihatin saja kalau malah jadi asbak" ujarnya, Minggu (1/9/2019).
Kran air minum di kawasan Malioboro. Foto: Istimewa.
Kran ini sebetulnya sudah terpasang sejak lama namun masih perlu dilakukan edukasi agar masyarakat mengetahui fungsi kran air ini. Terlebih karakter wisatawan yang datang beragam pula, oleh karenanya diperlukan edukasi yang tepat. Apa lagi jika wisatawan sudah mengetahui fungsinya, merema akan memanfaatkannya sebagaimana mestinya. 
"Ya mungkin ada wisatawan yang kurang memahami. Sehingga tidak tahu manfaat dari kran siap minum itu. Ada yang digunakan sebagai wastafel cuci tangan juga. Memang edukasi ini juga perlu. Kalau yang sudah tahu pasti ya akan dimanfaatkan dengan baik" imbuh Ekwanto.
ADVERTISEMENT
Mengetahui hal tersebut, pihaknya akan meningkatkan pengawasan di kawasan Malioboro. Selain itu dia juga menggandeng instansi terkait untuk memelihara kran air tersebut. 
Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Agus Winarto, berujar bahwa untuk menjaga fasilitas umum bukan hanya tugas pemerintah. Perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan pengunjung Malioboro. Sebagai pengunjung, merupakan keharusan menjaga fasilitas yang terdapat di sana. 
"Untuk menjaga fasilitas umum tentu menjadi tugas bersama. Masyarakat juga turut menjaga dan melakukan pengawasan" ujarnya.
"Jika kran siap minum itu dibutuhkan oleh masyarakat, maka masyarakat ikut jaga. Pemerintah pun juga didorong untuk segera melakukan perbaikan" tambahnya. (Birgita/adn)