Konten Media Partner

Nelayan Gunungkidul Tak Menggubris Peringatan Gelombang Tinggi Dari BMKG

2 Oktober 2018 14:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nelayan Gunungkidul Tak Menggubris Peringatan Gelombang Tinggi Dari BMKG
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meskipun Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi terjadi angin kencang dan gelombang tinggi di Pantai Selatan DIY, namun sejumlah nelayan di Pantai Gunungkidul tetap nekat melaut. Mereka berharap mendapat ikan sehingga dapat menyambung hidup.
ADVERTISEMENT
Salah seorang Nahkoda kapal di Pantai Sadeng Sumartono mengakui jika mendapat peringatan dari BMKG terkait potensi angin dan gelombang tinggi tersebut. Namun pihaknya terpaksa melaut karena ingin mencari ikan guna menyambung hidup. Sebab, tidak ada mata pencaharian lain yang bisa lakukan, terlebih di musim kemarau seperti ini.
Jika ingin bercocok tanam, lahan-lahan yang nelayan miliki kini tengah mengalami kekeringan. Lahan-lahan tersebut mereka biarkan begitu saja tanpa ada tanaman sedikitpun. Bukan hanya soal ketiadaan air, keengganan nelayan bercocok tanam juga lebih karena serangan hama kera ekor panjang di lahan mereka.
"Jadi kami tetap nekat melaut," ujarnya, Selasa (2/10).
Sumartono mengakui, jika kehidupan nelayan kini sangat sulit. Karena sebenarnya sejak akhir tahun lalu, hasil tangkapan mereka mengalami penurunan yang cukup drastis. Meskipun belakangan ini cuaca sudah mendukung ketika akan melaut, namun hasil tangkapan nelayan hanya sedikit. Saat ini, ikan sangat sulit untuk dijaring ataupun sekedar dipancing menggunakan umpan.
ADVERTISEMENT
Sepinya ikan tersebut diakui oleh salah seorang petugas Tempat Pelalangan Ikan (TPI) di Pantai Sadeng, Paito. Saat ini, perminggunya TPI Sadeng hanya mendapat pasokan ikan sebanyak 6 ton dari nelayan. Padahal di hari biasa bisa mencapai puluhan ton dalam sepekannya.
"Sekarang memang baru sepi ikan. Nelayan yang melaut 7-10 hari saja tangkapannya sangat sedikit,"ungkapnya.
Ketua Kelompok Nelayan Baron, Sumardi mengatakan, meski BMKG telah peringatkan akan terjadinya potensi gelombang tinggi, namun sepanjang hari ini gelombang di pantai Baron cukup landai. Sehingga nelayan memutuskan untuk tetap mencari ikan ikan di laut untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.
Jika di pantai Sadeng nelayan kesulitan mendapatkan ikan, di pantai Baron justru sebaliknya. Sebab, meskipun ikan sulit didapatkan namun para nelayan kini tengah panen lobster dan gurita. Sehingga nelayan tetap nekat melaut berharap mendapat tangkapan lobster dan gurita cukup banyak. (erl/adn)
ADVERTISEMENT