Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten Media Partner
New Yogyakarta International Airport, Bandara Pertama dengan Lebar Runway 60 Meter
21 Juli 2018 17:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Proses pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo, DI Yogyakarta memasuki tahap baru. Selesainya proses land clearing membuat pemrakarsa proyek, PT Angkasa Pura I, akan mengebut pelaksanaan pembangunan bandara tersebut. Mereka akan berupaya mengejar target yang dibebankan oleh Presiden Jokowi di mana harus beroperasi bulan April 2019.
ADVERTISEMENT
PT Pembangunan Perumahan (PP) selaku kontraktor pelaksana proyek bandara NYIA menargetkan air side dan taxy way akan selesai 100 persen pada April 2019. Sementara untuk bangunan terminal mereka upayakan selesai 50 persen lebih. Secara keseluruhan, bandara baru ini akan selesai pada triwulan pertama tahun 2020. Seluruh bangunan bandara baru baik airside, terminal ataupun taxy way bisa digunakan secara maksimal. Bandara ini akan lebih besar daripada Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali.
Salah satu pimpinan PT PP di Yogyakarta, Yovie Hendra menuturkan, total proyek NYIA nilainya mencapai Rp 6,1 triliun. Untuk membangun bandara baru di Kulonprogo ini, pihaknya membutuhkan tenaga kerja setidaknya mencapai minimal 1.000 orang. Untuk tenaga kerja, memang akan diprioritaskan bagi warga Kulonprogo namun tetap sesuai dengan kualifikasi. "Setelah land clearing, selanjutnya kami tinggal membersihkan puing-puing dan sisa-sisa pohon," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, proses membuat pondasi akan segera dilaksanakan dari segala sisi baik pondasi landasan maupun pondasi terminal. Karena lahan yang akan digunakan sudah selesai dibebaskan dan dibersihkan maka ia yakin target yang ditetapkan bisa mereka gapai sesuai dengan harapan pemerintah.
Juru bicara proyek dari PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama menyatakan, pihaknya menargetkan agar airside selesai 100 persen pada April 2019 mendatang. Bandara baru di Kulon Progo ini nantinya akan spesial sebab akan memiliki panjang runway sekitar 3.250 meter dengan lebar 60 meter.
Bandara baru di Kulonprogo ini akan menjadi bandara pertama yang memiliki lebar runway 60 meter. Sehingga pesawat berbadan paling besarpun akan bisa mendarat di bandara baru ini. Bahkan, bandara ini akan lebih bagus dibanding dengan bandara di Bali yang notabene selama ini menjadi pintu masuk utama ke Indonesia. "Kami memang berupaya memberi kontribusi positif terhadap perekonomian DI Yogyakarta dan sekitarnya," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Karena cukup besar, maka pembangunan bandara baru ini membutuhkan tenaga kerja cukup banyak. Terkait dengan tenaga kerja, PT Angkasa Pura I memang telah menandatangani nota kesepahaman terkait tenaga kerja lokal. Di mana PT Angkasa Pura I akan berusaha meningkatkan kapasitas tenaga kerja lokal sesuai dengan kebutuhan industri.
Warga Kulonprogo akan dilatih berbagai keterampilan melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Saat ini sudah ada 300 warga terdampak bandara baru yang tengah mengikuti pelatihan bahasa inggris. Dan sebentar lagi juga akan ada pelatihan pertukangan sesuai kebutuhan pembangunan konstruksi bandara baru ini.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo menandaskan ia akan berusaha keras agar warganya terutama warga terdampak bandara baru tidak hanya jadi penonton. Untuk urusan kebandarudaraan, pihaknya sudah melakukan pelatihan bekerjasama dengan berbagai pihak. "Pokoknya jangan sampai warga Kulonprogo hanya jadi penonton," tegasnya. (erl)
ADVERTISEMENT