Konten Media Partner

Oknum ASN di Gunungkidul Diduga Cabuli 3 Siswa PKL

6 Oktober 2022 19:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pencabulan. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pencabulan. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Dugaan aksi pencabulan yang dilakukan oleh oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul kembali mencuat. Padahal sebelumnya, 3 orang ASN telah diberhentikan dengan tidak hormat oleh Bupati Gunungkidu, Sunaryanta karena melakukan aksi tidak terpuji tersebut.
ADVERTISEMENT
Kali ini, dugaan aksi pencabulan dilakukan oleh seorang kepala seksi di lingkungan Kapanewon (Kecamatan) Girisubo berinisial KNT. Tak hanya 1 korbannya, ternyata ada 3 orang. Mirisnya, mereka masih berusia di bawah umur.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan. Dugaan pencabulan tersebut terjadi sekira bulan September lalu. Korbannya adalah 3 orang pelajar sebuah SMK Swasta di Kabupaten Gunungkidul yang tengah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) terjadi di Kantor Kapanewon Girisubo.
Salah satu korban yang meminta namanya disembunyikan menceritakan peristiwa yang menimpanya. Akhir September 2022 yang lalu, ia dipanggil oleh pelaku untuk membersihkan lantai ruangan pelaku.
Karena merasa anak PKL yang harus mengerjakan perintah di tempat mereka praktek maka dia menuruti keinginan pelaku. Sebenarnya ia agak curiga karena ketika masuk ke ruangan, lantai ruangan pelaku masih bersih.
ADVERTISEMENT
"Saya lihat lantainya masih bersih kok suruh mengepel," kata dia.
Ketika dirinya tengah mengepel lantai ruangan pelaku, tiba-tiba oknum ASN tersebut merangkulnya. Tak sampai di situ, tangan pelaku langsung mengarah ke bagian sensitif di dada dan meremasnya.
Sontak pelajar berumur 17 tahun ini berontak dan langsung meninggalkan ruangan. Bocah perempuan ini kemudian menceritakan peristiwa tersebut kepada dua temannya yang juga melaksanakan PKL bersama di Kantor Kapanewon Girisubo ini.
Ternyata kedua remaja yang berumur 16 dan 17 tahun ini juga mendapatkan perlakuan yang nyaris sama dari pelaku. Salah satu korban mengakui mendapatkan pelecehan yakni dicium dan diraba payudaranya di ruangan UPK (Unit Pengelola Kegiatan).
Mereka kemudian menceritakan peristiwa tersebut ke orang tuan masing-masing. Orangtua mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak sekolah. Hingga akhirnya ada mediasi antara pihak sekolah, korban dengan fasilitasi dari panewu Girisubo Slamet Winarno.
ADVERTISEMENT
Dalam mediasi tersebut, lanjut korban, pelaku mengelak telah melakukannya. Oknum Kasie tersebut mengaku hanya memegang pundaknya saja tidak sampai melakukan aksi tidak senonoh yang dituduhkan tersebut.
"Kami kemudian dipindah lokasi PKLnya," tambah dia.
Terpisah, Panewu Girisubo Slamet Winarno ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya sudah melakukan langkah-langkah menindaklanjuti peristiwa tersebut.
"Niki sudah kita lakukan langkah-langkah untuk yang terbaik semuanya," kata dia.
Terkait tindakan terhadap yang bersangkutan, Winarno mengaku sedang dalam proses pembinaan. Pembinaannya dalam bentuk apa, Winarno enggan membeberkannya.