Orang Tua Keluhkan Pembelajaran Online, Guru Gagal Paham soal Home Learning

Konten Media Partner
18 Maret 2020 13:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak belajar menggunakan laptop. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak belajar menggunakan laptop. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sejumlah sekolah di Indonesia telah menerapkan sistem belajar secara online untuk mencegah penyebaran virus corona. Rupanya, hal ini tidak lantas memudahkan semua pihak. Tak sedikit orang tua yang mengeluhkan sistem pembelajaran secara online.
ADVERTISEMENT
Selama 14 hari belajar di rumah, rupanya tugas yang harus dikerjakan oleh para siswa sangat banyak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menduga para guru memahami home learning adalah dengan memeberikan tugas-tugas secara online, dan pengumpulannya pun online
“Padahal, maksud belajar dari rumah sesungguhnya adalah memberikan aktivitas belajar rutin pada para siswa agar tetap terbiasa belajar, menjaga keteraturan,” ujar Retno Listyarti, Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, dalam rilis yang diterima, Rabu (18/3/2020).
Pihaknya pun menyayangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pendidikan di Kabupaten tidak melakukan edukasi pada guru dan sekolah soal kebijakan belajar di rumah selama 14 hari. Penumpukan tugas yang diterima oleh para siswa justru membuat siswa kelelahan.
KPAI mendorong Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah untuk mengevaluasi metode guru dalam memberikan tugas pada para siswa. Menurutnya, sistem home learning dan online learning juga perlu ada interaksi secara virtual antara guru dan siswa.
ADVERTISEMENT
“Adanya interaksi seperti hari-hari biasa normal. Bedanya, interaksinya sekarang ini secara virtual. Itu saja. Bukan sekedar memberi tugas-tugas online,” tegasnya.
Di sisi lain, KPAI juga meminta agar Pemda dan Pemprov memberikan kesempatan bagi para guru untuk bekerja dari rumah selama 14 hari. Sehingga, 14 hari bekerja dan belajar dari rumah memang benar efektif untuk memutus rantai penularan virus corona.