Ormas di Jogja Desak Polisi Atasi Kasus Kriminal hingga Tuntas

Konten Media Partner
7 Juli 2022 13:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi ormas di Yogyakarta yang minta Polda DIY atasi kasus kriminal hingga tuntas, Kamis (7/7/2022). Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Aksi ormas di Yogyakarta yang minta Polda DIY atasi kasus kriminal hingga tuntas, Kamis (7/7/2022). Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Kasus kriminal yang terjadi di Yogyakarta belakangan ini meresahkan masyarakat. Sejumlah pihak menilai polisi tidak tegas dalam melakukan penegakan hukum guna memberantas kasus kriminal tersebut.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pihak mengatakan rentetan kriminalitas yang terjadi adalah akibat dari ketidaktegasan aparat yang berwenang dalam menangani kasus yang terjadi di Yogyakarta.
Kanjeng Suryo, Ketua Umum Forum Komunikasi Jogja Rembug, menyebut Polda DIY terlalu lemah dalam menanggapi kasus, akibatnya kriminalitas di Yogyakarta terus terjadi secara berulang dan membuat masyarakat setempat menjadi resah tinggal di wilayah nya.
"Kasus seperti ini terjadi berulang ulang, pembiaran (tidak adanya tindakan Polda DIY) inilah yang mengakibatkan kasus kasus ini ora tau rampung (tidak selesai), dan berulang lagi (sehingga) membuat kacau," ujar Kanjeng Suryo dalam orasi aksi di depan Mapolda DIY, Kamis (7/7/2022).
Kanjeng Suryo mengungkap aksi ini dilakukan untuk menjadikan Yogyakarta sebagai daerah yang tetap istimewa seperti sedia kalanya.
ADVERTISEMENT
"Kami rakyat jogja punya kuasa atas daerahnya, kami berhak menjadikan daerah ini aman, tentram, damai, kondusif tanpa ada kekhawatiran apa pun," pungkas Kanjeng Suryo.
Koordinator Aksi, Fajar menyampaikan aksi tersebut dilakukan karena adanya rasa prihatin masyarakat terhadap aparat berwenang.
Fajar menyayangkan aparat Polda DIY tidak bertindak cepat dalam menangani kasus kriminalitas yang terjadi di Yogyakarta belakangan ini, salah satunya kerusuhan di Babarsari.
"Kita sangat prihatin dengan lemahnya aparat dan tidak segera mengeksekusi di awal (kasus kriminalitas), akan menjadi lain, ketika di awal sudah di eksekusi lebih dulu," ujar Fajar.
Fajar juga memaparkan dampak dari kerusuhan yang terjadi mengakibatkan kerugian bagi banyak masyarakat dari segi materi akibat kerusakan maupun lainnya.
"DIY menasionalisasi, yang tadinya Yogyakarta berhati nyaman sekarang tidak berhati nyaman," ungkap Fajar mewakili suara masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pihaknya meminta agar Polda DIY dapat memberikan pernyataan terkait penegakan yang dilakukan aparat. Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi juga turut dan menghampiri ormas di depan Polda DIY.
Sebelumnya Ade berterimakasih atas orasi yang disampaikan kepada pihaknya. Ia mengaku selalu menerima kritikan masyarakat dari segala bentuk.
"Kami tidak boleh anti kritik, mengabaikan masukan dari siapa pun (yang) memberikan pernyataan," ujar Ade.
Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (baju putih) usai temui ormas di Yogyakarta yang minta Polda DIY atasi kasus kriminal hingga tuntas, Kamis (7/7/2022). Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
Ade menegaskan akan meningkatkan kegiatan dan upaya supaya kepolisian dapat menjaga ketertiban guna melindungi masyarakat khususnya di Yogyakarta.
Di Akhir, Ade menyakinkan ormas akan terus memproses kasus kriminalitas yang terjadi di Yogyakarta secara tuntas dengan penegakan hukum yang tegas.
"Kami akan memproses secara tuntas secara proporsional dan secara profesional terhadap tindak pidana yang sudah terjadi," tutup Ade.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, aksi tersebut diikuti oleh 25 Ormas yang bersatu dalam aliansi masyarakat DIY. (Maria Wulan)