Pabrik Minyak Kayu Putih di Gunungkidul Sumbang PAD hingga Rp 11 M

Konten Media Partner
5 Januari 2023 20:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana bagian produksi Pabrik Minyak Kayu Putih Sendangmole, Gunungkidul. Foto: Len/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Suasana bagian produksi Pabrik Minyak Kayu Putih Sendangmole, Gunungkidul. Foto: Len/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Produksi minyak kayu putih yang dihasilkan Pabrik Sendangmole, Gunungkidul memberikan Penghasilan Asli Daerah (PAD) yang cukup signifikan.
ADVERTISEMENT
Saat meninjau ke lokasi, Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari mengatakan pabrik minyak kayu putih ini diketahui mampu menyumbang PAD sampai Rp 11 miliar per tahunnya.
"Minyak kayu putih dianggap pendapatan paling seksi se-DIY. (Karena mampu) menyumbang PAD 11 Miliar per tahun dengan produksi 8 bulan," kata Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari, Kamis (5/1/2023).
Hal ini tentu sangat potensial untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Namun, rupanya terdapat berbagai persoalan operasional yang dialami oleh pabrik tersebut, salah satunya perpindahan lokasi.
Andriana menyebut, lahan seluas 3600 hektare itu selama ini mampu menopang 160 kelompok penghasil minyak kayu putih.
Oleh karena adanya himbauan pengosongan lahan, pabrik minyak kayu putih yang telah berdiri bertahun-tahun itu harus mencari tempat baru dan insfratruktur yang memadai untuk meningkatkan operasional pabrik.
ADVERTISEMENT
"Kita temukan beberapa permasalahan yang harus dikawal," ungkap Andriana.
"Sebuah pabrik atau lembaga penghasil kayu putih yang mana ini menjadi sebuah PAD yang luar biasa bagi pemerintah daerah daerah istimewa Yogyakarta yang lebih menjadi fokus terkait pengawalan maupun penyediaan sarana prasarana nya," sambungnya.
Di satu sisi, Andriana mengatakan pabrik minyak kayu putih ini tidak menghasilkan limbah yang berdampak ke lingkungan. Sehingga, pihaknya akan mendorong dan membantu terutama untuk mendapatkan tempat yang strategis sebagai lokasi yang akan menjadi pabrik pindahan nya.
Andriana juga menimbang PAD yang selama ini diberikan kepada Pemda DIY. Menurutnya, perlu adanya peningkatan operasional agar menjadi suatu pendapatan unggulan yang pasti di DIY.
"Kalau memang ini menjadi sebuah pendapatan asli daerah yang cukup luar biasa, ya ini kalau direncanakan menjadi sebuah pendapatan unggulan ya dikembangkan lagi, ditambah mesinnya. Tadi ada juga permohonan infrastruktur dan mesin yang baru," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu pengelola pabrik minyak kayu putih Sendangmole, Suharja mengatakan untuk merawat pohon kayu putih tidaklah mudah.
Menurutnya, pohon kayu putih tidak bisa ditanam di lahan tumpang sari serta terlalu rimbun mengingat daunnya harus terbuka.
Oleh karena itu, ia meminta bantuan DPRD DIY agar dapat mengusahakan lokasi yang strategis baik untuk operasional pabrik maupun lahan penghasil bahan baku.
"Karena jenis (pemukiman) daerah bisa mempengaruhi kualitas minyak maka perlu pengawasan terhadap jenis bahan baku," beber Suharja.
Terkait PAD yang dihasilkan selama ini, Suharja mengungkap hanya menggunakan 2 ketel saja untuk menghasilkan produk minyak kayu putih tersebut.