Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Pagelaran Wayang Kulit Jadi Ajang Reaktualisasi Nilai Pancasila di Jogja
1 Desember 2022 20:22 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Diantara sekian banyak kekayaan dalam bidang seni dan budaya yang dimiliki Indonesia, pagelaran wayang kulit menjadi salah satu budaya yang masih populer serta menonjol hingga saat ini, termasuk di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Menilik antusiasme masyarakat yang menyukai pagelaran wayang kulit, DPRD DIY kembali menjadikan pagelaran ini sebagai ajang untuk mereaktualisasi nilai-nilai Pancasila , mengingat saat ini masyarakat mulai jauh dari nilai luhur itu.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto menilai pagelaran wayang kulit selalu memiliki makna yang mendalam sehingga diharapkan bisa menjadi tontonan dan tuntunan bagi masyarakat termasuk wisatawan yang sedang berkunjung di kawasan Malioboro.
"Pagelaran ini untuk memperkokoh meneguhkan nilai nilai Pancasila dan kebangsaan ditengah tengah masyarakat, dengan pendekatan kebudayaan," kata Ketua Komisi A, Eko Suwanto, Kamis (1/12/2022).
Pagelaran wayang kulit kali ini akan dimainkan oleh Dalang Ki Geter Pramuji Widodo dengan Lakon Semar Mbangun Khayangan dan akan digelar semalam suntuk yakni hari Jumat (2/12/2022) pada pukul 20.00 WIB di Halaman Gedung Sekretariat DPRD DIY.
ADVERTISEMENT
Eko mengatakan melalui pagelaran wayang ini akan mengingatkan kita untuk menjadi manusia yang toleran karena di dalam ceritanya sarat akan tuntunan.
"Wayang tidak hanya menjadi tontonan saja, tetapi juga sekaligus memberikan tuntunan, memberikan pitutur baik kepada kita semua, kepada masyarakat di DIY dan juga tentu saja di tingkat Indonesia," ujar Eko
Pitutur yang baik akan menciptakan generasi kepemimpinan yang hebat. Oleh sebab itu, Eko mengatakan DPRD DIY memiliki tugas untuk ikut ambil bagian dalam mengingatkan hal-hal baik pada masyarakat.
Apalagi jaman semakin maju, generasi muda semakin aktif dengan ponselnya.
Eko pun kemudian berharap pagelaran ini dapat ditonton oleh masyarakat luas, termasuk para wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Setiap hari (generasi muda) bergaul dengan entitas, komunitas maupun ruang dialog yang sangat sangat terbuka. Sehingga kita harus menjaga diri kita, menjaga rakyat di Indonesia di Yogyakarta dari berbagai ancaman," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sekretaris DPRD DIY, Haryanto, menambahkan bahwa pagelaran wayang kulit ini sempat terhenti dua tahun lantaran pandemi covid-19, biasanya mereka selalu rutin mengadakan.
Oleh karenanya, Haryanto berharap pagelaran wayang kulit yang akan digelar besok, dapat mengobati kerinduan masyarakat pada pentas budaya untuk mengenalkan lebih jauh tentang wayang kulit kepada masyarakat dan wisatawan.
"Ini untuk mengobati kerinduan, setiap tahun kita laksanakan tetapi karena pandemi kemarin 2 tahun kegiatan wayang kita tiadakan," ungkap Sekretaris DPRD DIY, Haryanto.
Haryanto menjelaskan tema Semar Mbangun Khayangan itu diambil lantaran ingin mengembalikan nilai nilai kepemimpinan yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini. Dimana bisa mengayomi masyarakat DIY dengan memberikan perlindungan, memberikan harkat martabat serta memberikan kemakmuran kepada rakyat jelata.
ADVERTISEMENT
"Saat ini kita butuh sosok pemimpin yang memberikan rasa ayem tentrem pada masyarakat," ujarnya.
Haryanto berharap setelah masyarakat dan wisatawan menyaksikan pagelaran wayang kulit tersebut tidak sekadar menjadi tontonan semata, namun mampu menjadi tuntunan yang membawa makna untuk kita semua.