Konten Media Partner

Pameran Seni di Jogja Akan Buka Kunjungan Langsung Secara Terbatas

23 Agustus 2020 9:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pameran seni ARTJOG di Jogja National Museum. Foto: Sandra/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Pameran seni ARTJOG di Jogja National Museum. Foto: Sandra/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 memukul telak dunia persenian. Yogyakarta yang biasanya ramai event seni, seolah mati suri akibat pandemi COVID-19. Peraturan pemerintah yang melarang diadakannya acara yang melibatkan orang banyak membuat event seni terpaksa ditunda, bahkan dibatalkan.
ADVERTISEMENT
Beberapa di antaranya memutuskan untuk mengadakan pameran secara daring. Para seniman pun tetap berkarya dari rumah meski tak ada event. Memasuki masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), sejumlah event mulai digelar di Yogyakarta. Dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan, sejumlah pihak mulai menggelar event.
Salah satu karya seni yang dipajang di ARTJOG. Foto: Sandra/Tugu Jogja
“Kami ingin menjadi pelopor pemulihan di wilayah ekonomi kreatif. Melalui event ARTJOG ini, mudah-mudah ini bisa terlaksana. Tapi semakin kesini semuanya seperti terhenti.” ujar Heri, Direktur ARTJOG, dalam konferensi pers, Sabtu (22/8/2020).
Meski selama pandemi COVID-19 ada pameran seni yang digelar secara online, ia merasa ada hal yang kurang di dalamnya. Pasalnya, esensi untuk menikmati karya seni menjadi kurang. Menurutnya, adanya pameran fisik akan lebih membantu masyarakat untuk lebih mengapresiasi karya seni yang ada.
ADVERTISEMENT
Informasi selengkapnya klik di sini.
“Pameran online saya melihat, yah, kok tidak ada rasanya ya, kenapa begini, cuma melihat gambar dan animasi saja. Kemudian saya berpikir ketika muncul New Normal, itu yang akan diterapkan” ujarnya.
Menurut Heri, Resilience cocok untuk menjadi tema pameran mengingat saat ini Indonesia sedang dilanda pandemi COVID-19 dan seniman-seniman tetap bersemangat untuk membuat karya ditengah keterbatasan yang ada.
Seorang wanita sedang mengambil foto salah satu karya di ARTJOG. Foto: Sandra/Tugu Jogja.
“Peristiwa ARTJOG yang kemudian kami beri tema Resilience ini sangat penting, karena akan menampung karya-karya yang memang ada dan lahir pada saat karantina, kita yakin akan ada karya-karya besar yang muncul pada saat Pandemi. Kita harus memberi wadah untuk mempublikasikan dan mempresentasikan supaya orang tahu bahwa saat pandemi seniman tidak berdiam diri,” ujar Heri.
ADVERTISEMENT
Untuk kunjungan pameran luring di Jogja National Museum, nantinya akan dibagi menjadi beberapa sesi, dengan kuota sekitar 30-50 orang per sesi nya. Kunjungan terbatas ini baru akan dilakukan pada September 2020 mendatang. (Angelo Lucky Budiman)