Konten Media Partner

Pandemi Corona di Jogja Dorong Implementasi Digital di Sektor Wisata

28 September 2020 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung tengah melakukan scan barcode di kawasan Malioboro. Foto: Twitter.com/@UPTMalioboro.
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung tengah melakukan scan barcode di kawasan Malioboro. Foto: Twitter.com/@UPTMalioboro.
ADVERTISEMENT
Penurunan kunjungan wisatawan pada sektor pariwisata Yogyakarta selama pandemi corona berdampak pada perekonomian di Jogja dan membawa imbas pada sektor-sektor yang menjadi penyokong pariwisata seperti perhotelan dan destinasi wisata.
ADVERTISEMENT
Melihat hal tersebut, terdapat upaya yang telah dilakukan oleh beberapa pihak di Jogja dengan memunculkan dua aplikasi terbaru untuk mendorong percepatan pemulihan pariwisata Jogja di era serba-serbi digital saat ini.
Terdapat upaya dalam pemulihan pariwisata DIY di tengah pandemi corona yaitu melalui sinergi program lintas stakeholders. Program ini telah dilakukan melalui program SWINGNYO (Sinergi Wisata Ngayogyakarta).
“Guna mendorong percepatan pemulihan pariwisata DIY dan adaptasi menuju kebiasaan baru, sinergi program lintas stakeholder telah dilakukan melalui program SWINGYO Sinergi Wisata Ngayogyakarta),” ungkap Hilman Tisnawan, Senin (28/09/20).
Program ini bertujuan untuk mempersiapkan pariwisata Yogyakarta agar dapat bangkit kembali di tengah pandemi COVID-19. Beberapa program telah terimplementasi dengan baik salah satunya adalah pengembangan 2 (dua) aplikasi pendukung pariwisata.
ADVERTISEMENT
“Meski pandemi melanda, semua pihak tetap produktif mempersiapkan pariwisata untuk bangkit kembali. Beberapa program telah telah teimplementasi dengan baik diantaranya implementasi QRIS destinasi wisata dan 2 aplikasi pendukung pariwisata,” ujar Hilman.
Lintas stakeholders dalam program SWINGYO (Sinergi Wisata Ngayogyakarta) telah menghadirkan beberapa pihak-pihak penting di dalamnya untuk berkolaborasi antara lain Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Dinas Pariwisata DIY, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) BPD DIY, dan pelaku pariwisata lainnya. Kolaborasi stakeholders ini telah menghasilkan dua aplikasi yang dapat mendorong kemajuan pariwisata di tengah pandemi, yaitu Aplikasi Visiting Jogja dan Aplikasi Pendataan Hotel.
“Sebagaimana yang diketahui, hasil stakeholders telah menghasilkan 2 (dua) aplikasi, yaitu Aplikasi Visiting Jogja dan Aplikasi Pendataan Hotel,” ujar Hilman.
ADVERTISEMENT
Aplikasi ini akan dilaunching pada hari Senin (28/09/20) di Rapat Koordinasi Pengembangan Pariwisata yang dilaksanakan di Hotel Tentrem. Namun terdapat pula SOP Protokol Kesehatan para sektor pariwisata yang akan dilauncing berbarengan dengan aplikasi tersebut.
Aplikasi Visiting Jogja merupakan aplikasi berbasis web dan android yang dapat diunduh di play store. Aplikasi ini berfungsi untuk melakukan reservasi tiket destinasi wisata secara online yang dilengkapi transaksi penggunaan QRIS.
Selain itu, aplikasi ini juga adalah showcase dari daerah unggulan DIY, event budaya dan ekonomi kreatif DIY. Aplikasi ini juga dapat berfungsi untuk menghasilkan pendataan kunjungan wisata berbentuk dashboard pariwisata DIY, hal ini dapat bermanfaat bagi penyusunan analisa strategi pengembangan pariwisata DIY.
ADVERTISEMENT
Aplikasi kedua yang telah dihasilkan adalah Aplikasi Pendataan Hotel yang diciptakan untuk mendukung upaya tracking pengunjung hotel. Upaya tracking hotel ini dilakukan sebagai Langkah antisipasi penyebaran virus corona di Yogyakarta.
Dalam penggunaan aplikasi ini pengunjung dapat langsung mengisi data diri (self reporting) secara mudah dengan memindai kode QR dan akan terhubung langsung dengan nomor WA pengunjung. Keuntungan yang didapatkan hotel dalam penggunaan aplikasi ini adalah dapat melakukan targeted promotion secara otomatis kepada pengunjung setia hotel. (Melinia Lasma Natasya Simangunsong)