Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Pasar Prawirotaman Kota Yogyakarta, tengah disiapkan menjadi lokasi blusukan wisatawan mancanegara untuk berburu berbagai cinderamata dan kuliner lokal khas Yogya.
ADVERTISEMENT
Pasar yang berada di Jalan Parangtritis itu, untuk lantai empatnya, kini sudah selesai disulap menjadi lebih bersih dan nyaman. Sehingga para pelapak cinderamata lokal mulai Desember 2020 nanti bisa beroperasi.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan pembenahan Pasar Prawirotaman sehingga berorientasi wisman ini tak mengubah identitasnya sebagai pasar tradisional.
"Hanya saja dikelola secara modern dengan cara mengintegrasikannya dengan pasar ekonomi kreatif," ujar Heroe, Sabtu (18/7/2020).
Space Pasar Prawirotaman yang dinamai Rumah Ekonomi Kreatif itu pembangunannya kini sudah terpenuhi 85 persen. Space itu akan memiliki ekosistem yang terdiri dari 16 sub sektor yang berorientasi pelayanan kebutuhan turis mancanegara.
Seperti aplikasi, pengembangan permainan, arsitektur, desain produk, fashion, desain interior, desain komunikasi visual, seni pertunjukan, animasi, video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni rupa, televisi dan radio.
ADVERTISEMENT
Sampai pertengahan Juli ini, sudah terdata pelaku ekonomi dari 11 sub sektor dan lima lainnya dalam proses pengkajian.
Kedekatan pasar tradisional itu dengan lingkungan wisatawan mancanegara dinilai menjadi nilai tambah untuk pengelolaannya dalam mendukung wisata.
Pemkot Yogya berjanji, agar pasar itu terbentuk sesuai target yakni melayani wisatawan manca, akan intens melakukan pendampingan, pembiayaan dan pemberian kemudahan akses perizinan.
Pelaku ekonomi lokal yang berorientasi wisatawan mancanegara tidak perlu lagi kerepotan mencari lokasi untuk menawarkan produknya karena sudah tersentral di space tersebut.
"Pertimbangan utamanya adalah potensi kota Yogyakarta adalah di industri kreatif baik yg sifatnya kuliner, kerajinan, IT, musik, film, desain, fashion maupun seni budaya lainnya. Itu adalah potensi yang dimiliki oleh warga kota Yogyakarta," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Sehingga perlu ada fasilitasi yg menghubungkan dari proses produksi, konsultasi perijinan, hukum, perjanjian bisnis, dan akses dengan para pelaku industri kreatif baik buyer dan seller nya.
"Dengan mencampurkan pasar tradisional dan pasar industri kreatif itu, harapan kami juga menjadikan pasar tradisional bisa dikelola lebiu modern dan bisa menjadi tempat belanja nyaman dan bisa juga wisata bagi para pelancong mancanegara," katanya. (atx)