Konten Media Partner

PDIN Jogja Bakal Jadi Wadah Pengembangan UMKM

6 Februari 2023 19:02 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, saat berkunjung ke salah satu UMKM di PDIN Jogja, Senin (6/2/2023). Foto: Len/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, saat berkunjung ke salah satu UMKM di PDIN Jogja, Senin (6/2/2023). Foto: Len/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) bakal menjadi wadah baru bagi pengembangan riset dan perancangan produk oleh pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto mengatakan seluruh pemangku kepentingan ekonomi kreatif telah sepakat untuk berkolaborasi dalam mengembangkan PDIN menjadi wadah peningkatan berbagai UMKM.
Selama ini, Tri menyebut nuansa kompetitif antar pelaku UMKM belum terbentuk secara maksimal lantaran belum adanya wadah yang menyatukan.
Sehingga dengan hadirnya PDIN, para pelaku UMKM dapat memamerkan produk usahanya untuk menciptakan nuansa kompetisi dan segmen pasar yang lebih terpusat di tempat itu.
"Adanya PDIN ini akan bisa mengkolaborasikan krodit budaya Yogyakarta dengan aspek designnya sehingga dapat tercipta suatu nilai tambah," kata Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Jogja, Tri Karyadi Riyanto, Senin (6/2/2023).
Guna mendukung fungsinya, sejumlah fasilitas yang disematkan di PDIN itu dapat digunakan oleh pelaku UMKM, seperti ruang pameran, seminar, dan plaza yang berada di lantai satu.
ADVERTISEMENT
Sementara lantai dua akan digunakan sebagai ruang audio visual, perpustakaan, ruang rapat, ruang pertemuan, untuk lantai tiga kantor PDIN, kantor sewa, co-working space dan lantai empat untuk kantor mitra serta sirkulasi.
Kendati begitu, Tri menuturkan bahwa ada tiga komoditas utama yang akan menjadi fokus awal dalam pengembangan di PDIN.
"Dari berbagai design design bahwa untuk PDIN ini untuk sementara waktu akan terkonsentrasi pada 3 komoditas. Yang pertama fesyen yang kedua perkayuan yang ketiga adalah logam," paparnya.
Meskipun core bisnisnya lebih ke pengembangan desain di bidang perkayuan, logam dan fesyen, pihaknya tidak menutup peluang sektor lain akan mendapat tempat seiring waktu.
Lebih lanjut, Tri menyakini keberadaan PDIN bakal semakin mendorong citra Jogja sebagai kota fashion dunia, mengingat desainer yang masuk PDIN kedepannya dipastikan berasal dari seluruh penjuru Tanah Air.
ADVERTISEMENT
"Di Yogyakarta gudangnya designer designer fashion sehingga biar terwadahi," ucapnya.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai perpaduan fesyen di era saat ini sangat beragam.
Sehingga dengan digencarkannya industri fesyen di Yogyakarta, maka akan banyak pula industri lainnya yang ikut bangkit, pasalnya fesyen tak hanya soal pakaian, namun juga aksesoris lainnya.
"Dengan fesyen, berapa perusahaan nanti yang akan bergabung dengan produk ini, tidak hanya bikin batik tetapi juga produk yang lain. Belum aksesoris, belum sepatu, belum tas dan lain sebagainya," kata Gubernur DIY, Sultan HB X.
Sultan HB X juga menyebut industri kreatif fesyen juga memiliki kekuatan untuk menjadi motor penggerak ekonomi kreatif di Indonesia.
"Mestinya itu jadi kekuatan bersama. Harapan saya ini bisa memberikan pertumbuhan ekonomi bagi Jogja yang lebih besar," tandasnya
ADVERTISEMENT