Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Pelaku Sempat Makan di Warmindo Usai Mutilasi Wanita di Sleman
22 Maret 2023 11:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
HP alias P, pemuda berumur 23 tahun asal Kedu Temanggung Jawa Tengah ini memang sangat sadis. Dia tega mencincang tubuh perempuan asal Kraton Yogyakarta, Ayu Indraswari (34) setelah sebelumnya dilumpuhkan dengan benda tumpul.
ADVERTISEMENT
Dirreskrimum Polda DIY Kombes pol Nuredy Irwansyah mengatakan dari awal pelaku memang sudah merencanakan aksinya. Terbukti dia sudah mempersiapkan berbagai peralatan untuk melakukan mutilasi.
"Dia sudah membawa pisau bayonet, gergaji dan juga dua gunting," kata dia, Selasa (22/3/2023).
Nuredy pun menjelaskan kronologi pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh HP, pengurus tenda di perusahaan jasa di Ngemplak Sleman ini. Dia mencari target perempuan yang hendak dibunuhnya.
Nuredy mengatakan dari hasil pemeriksaa dan keterangan saksi menyebutkan pelaku datang ke lokasi pada hari Sabtu (18/3/2023) pada pukul 13.15 WIB untuk cek ini kamar 51. Pelaku datang menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam.
"Kemudian dia check in ke penginapan twrsebut," ujar dia
Dengan biaya Rp 60 ribu jangka waktu 6 jam sampai masa waktu 19.00 WIB. Setelah cek ini, pelaku kemudian masuk ke dalam kamar. Kemudian pukil 14.00 WIB, pelaku keluar dari kamar untuk bertemu korban pukul 15.15 WIB.
ADVERTISEMENT
Keduanya bertemu di Rumah Sakit Bethesda Kota Yogyakarta. Di mana motor korban Honda Scoopy ditinggal di rumah sakit tersebut. Korban dibonceng pelaku menggunakan sepeda motor milik pelaku.
"Kemudian kembali ke wisma dan langsung masuk ke kamar 51," ujar dia.
Di dalam kamar itulah kemudian terjadi peristiwa pembunuhan dan mutilasi. Di mana ketika di dalam kamar mereka sempat ngobrol sebentar. Pelaku kemudian memukul korban dengan sepotong besi bagian belakang kepala ketika membuka baju.
Setelah korban tak berdaya, pelaku kemudian melakukan menggorok leher dengan bayonet. Bayonet sendiri sudah disiapkan sebelumnya dengan menyembunyikannya di balik selimut tempat mereka tidur.
"Setelah itu, mayat korban dibawa ke kamar mandi dilakukan mutilasi," tambahnya.
Kemudian pukul 19.00 WIB, pelaku ke resepsionis memperpanjang sewa memberi uang Rp 100 ribu kembali ke kamar melanjutkan mutilasi. Pukul 20.30 keluar wisma menuju warmindo. Namun pelaku kemudian kembali ke wisma karena lupa tidak membawa uang dan mengambil uang milik korban.
ADVERTISEMENT
"Pelamu kembali ke warmino makan dan minum," ungkapnya
Kemudian pukul 21.00 WIB, pelaku menghubungi ojek online untuk meminta diantarkan ke RS bethesda. Pelaku mengambil motor scoopy korban dan kembali ke warmindo lagi. Pelaku kemudian menghubungi teman pelaku dan meminjam pisau untuk melanjutkan kejahatan tetapi tidak diberikan.
Kemudian pelaku kembali ke lokasi penginapan tetapi tidak masuk. Pelaku hanya lewat saja untuk memastikan apakah sudah ada polisi atau tidak. Pelaku kemudian kembali ke kos Ngemplak untuk mandi dan menulis surat.
"Keesokan harinya lari ke Jawa tengah dan tertangkap ke Polda DIY," ujar dia.
Nuredy menambahkan dari hasil keterangan tersangka, keduanya belum sempat melakukan hubungan badan. Namun pada saat korban membuka baju, korban langsung dipukul bagian belakang.
ADVERTISEMENT
Pelaku sempat membawa beberapa barang korban diantaranya adalah yang Rp 300 ribu, dan dua Handphone milik korban. Pelaku sempat menjual sebuah HP milik korban seharga Rp 600 ribu. Sementara barang lain masih dibawa oleh pelaku.