Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten Media Partner
Pemerintah Jepang Tertarik Buka Direct Flight Jepang ke Bandara Kulon Progo
17 September 2018 17:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Asosiasi Pemerintah Daerah di Jepang melakukan penjajakan untuk memperdalam kerjasama dengan Pemerintah DIY. Mereka kini tengah mengkaji kemungkinan perluasan bidang kerjasama dengan DIY sebab selama ini telah terjalin kerjasama. Tahun 2020 mendatang, kerjasama antara DIY dengan pemerintah Jepang genap terjalin 35 tahun.
ADVERTISEMENT
Kepala Bappeda Tafip Agus Rayanta usai mendampingi Gubernur menerima delegasi Asosiasi Pemerintah Daerah di Jepang menuturkan, selama ini memang sudah ada kerjasama yang terjalin antara pemerintah DIY dengan pemerintahan di Jepang. Namun kerjasama tersebut lebih banyak berada di bidang pendidikan dan kebudayaan.
Dalam kunjungan tersebut, delegasi asosiasi pemerintah daerah di Jepang mengungkapkan sebagian besar wilayah di Jepang berbasis dari nelayan dan perikanan. Oleh karena itu, Gubernur DIY menawarkan kerjasama di bidang perikanan dan kelautan. Dalam kesempatan tersebut, Sultan menawarkan kawasan Pantai Selatan DIY untuk menjadi obyek kerjasama.
“Sultan menawarkan pantai selatan untuk dikaji kemungkinan kerjasamanya. Dan juga expertnya seperti apa,”ujar Tafip, Senin (17/9) di Kompleks Kepatihan.
Sultan sengaja menawarkan pantai selatan untuk dikerjasamakan sebab selama ini kawasan tersebut belum optimal. Dengan kerjasama tersebut diharapkan nantinya potensi yang ada di pantai selatan DIY bisa tereksploitasi dengan maksimal demi kesejahteraan masyarakat. Di samping juga ada kemungkinan kerjasama di bidang pertanian dan perkebunan.
ADVERTISEMENT
Potensi lain yang kini tengah dijajaki adalah kemungkinan adanya implikasi politik dari perpindahan Kementrian Kebudayaan Jepang dari Tokyo ke Kyoto. Ia mengakui, perpindahan Kementrian tersebut akan mengakibatkan perubahan dinamika pembangunan maupun prosentase kerjasama kebudayaan termasuk dengan DIY.
Kedua belah pihak juga mengkaji kemungkinan berdirinya kantor Konsul Jenderal di Yogyakarta. Selain itu, penjajakan serta pengkajian juga tengah diupayakan untuk kemungkinan pembukaan jalur penerbangan langsung dari Jepang ke Bandara Internasional yang baru di Kulon Progo, New Yogyakarta International Airport.
“Penjajakan tersebut salah satunya adalah menyangkut permintaan pasar. Jangan sampai nanti setelah dibuka rute penerbangan langsung dari Yogyakarta ke Jepang, namun permintaan masyarakat hanya sedikit,”tambahnya.
Ia menandaskan, komitmen pemerintah Jepang untuk membuka jalur penerbangan baru langsung ke DIY tetap ada. Namun perlu kajian tehnis terkait dengan load factor penumpang yang ke bandara baru tersebut.
ADVERTISEMENT
Pembukaan rute penerbangan tersebut memang tidak bisa lepas dari hitungan ekonomi sebuah perusahaan.
Penjajakan kerjasama di bidang kesehatan kini juga tengah dijajaki untuk meningkatkan intensitasnya. Seperti peluang kerjasama dengan mengirim perawat dari DIY ke Jepang, terutama perawat untuk merawat lansia karena konon di Jepang jumlah tenaga perawat untuk lansia masih sangat kekurangan. Di samping juga kemungkinan adanya kerjasama lanjutan di bidang operasi untuk penyakit tertentu.
“Belum lama ini, sudah ada kerjasama transplantasi hati di RS Sardjito. Kami ingin ada transplantasi-transplantasi organ lain,”ungkapnya. (erl)y