Konten Media Partner

Pemkab Sleman Optimalkan Lahan Tidur untuk Antisipasi Darurat Pangan

11 Juni 2024 18:23 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani sedang mengerjakan sawah. Foto: M Wulan
zoom-in-whitePerbesar
Petani sedang mengerjakan sawah. Foto: M Wulan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Sleman terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi darurat pangan agar tak terjadi di wilayahnya. Satu di antaranya dengan memanfaatkan lahan tidur untuk lahan pertanian.
ADVERTISEMENT
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan ada lahan seluas 230,19 hektar yang akan digarap secara bertahap. Tahap awal optimalisasi ini pun dilakukan dengan penanaman padi di Gamplong IV, Kalurahan Sumberrahayu, Kapanewon Moyudan, Selasa (11/06)
Dimana Pemkab Sleman akan optimalisasikan 9,7 hektar dari 28 hektar jumlah tanah keseluruhan di wilayah Moyudan.
Kustini menyebut upaya ini sekaligus sebagai Kick off Sinergitas Pembangunan Pertanian Untuk Mendukung Indonesia Maju dalam mendukung ketahanan pangan khususnya di DIY.
"Jelas kita komitmen lebih-lebih Sleman itu lumbung padi, lumbung pangan," kata Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo dalam Kick Off Percepatan Tanam Lahan Tidur untuk Mendukung Indonesia Maju di Sleman, Selasa (11/6/2024).
Kustini menjelaskan program Percepatan Tanam Lahan Tidur itu merupakan kerjasama dengan Polresta Sleman, TNI dan Forkopimda.
ADVERTISEMENT
Selain untuk mewujudkan adanya ketahanan pangan di Sleman, pihaknya juga berupaya membentuk petani milenial yang diharapkan akan meneruskan bidang pertanian ini.
Dalam acara ini juga dikenalkan alat menanam padi otomatis. Kata dia, alat ini sangat bermanfaat bagi petani senior yang sudah berumur serta bisa menjadi daya tarik bagi petani milenial.
"Sistem yang baru ini tidak harus matun (menanam satu per satu) dan sebagainya. Tapi bagaimana dengan alat ini satu hektar tidak sampai satu jam. Lebih-lebih di Sleman yang petani senior ini sudah sepuh-sepuh dan yang junior itu kurang minatnya dengan bertanam. Dengan alat modern ini petani milenial bisa tumbuh menjadi petani-petani yang komitmen dengan pertanian," terangnya.
Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono tak menepis bahwa mayoritas lahan tidur ini berada di kawasan Sleman Barat. Pihaknya berkolaborasi dengan TNI dan Polri agar adanya pengadaan pompa air dari Kementerian Pertahanan oleh TNI yang nantinya akan disalurkan ke sejumlah wilayah yang terdampak minimnya air.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini tentu akan berdampak pada ketersediaan pangan jangka pendek maupun jangka panjang.
"Kita mau optimalkan 320 hektare yang berada di seluruh Sleman. Moyudan ada 24 hektare dan sudah dikerjakan 9,1 hektare. Nanti sisanya Pak Lurah dan petani siap melanjutkan," jelas Suparmono.
Sementara Kapolresta Sleman, AKBP Yuswanto Ardi menuturkan untuk tahap awal ini ditargetkan lahan tidur yang di optimalisasikan untuk pertanian akan mampu panen 5,5-6 ton dalam sekali panen. Oleh karenanya, butuh harmonisasi untuk pelaksanaan tugas di masing-masing instansi yang terlibat.
"Harapannya semua kebijakan itu bisa menghasilkan out came yang samasama untuk mengoptimalkan lahan pertanian," pungkasnya.
(M Wulan)