Konten Media Partner

Pemkab Sleman Pastikan Pasar Hewan Tetap Buka Meski Kasus PMK Masih Merebak

22 Januari 2025 20:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hewan ternak di Kabupaten Sleman. (Foto: M Wulan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hewan ternak di Kabupaten Sleman. (Foto: M Wulan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Sleman memastikan tak ada penutupan pasar hewan di wilayahnya meski kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) masih merebak di berbagai daerah.
ADVERTISEMENT
Kasus PMK di Kabupaten Sleman sendiri diketahui mencapai 290 kasus. Jumlah tersebut tercatat sejak periode 1 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025.
"PMK bukan penyakit zoonosis jadi tidak menular ke manusia. Fokus kami adalah mencegah penularan ke hewan ternak lainnya," kata Kepala UPTD Pelayanan Kesehatan Hewan, Suryawati Purwaningtyas, Rabu (22/1/2025).
Suryawati menerangkan dari 290 kasus yang saat ini dilaporkan, ada yang dinyatakan sembuh, mati, potong bersyarat, dan menjadi sisa kasus.
Rinciannya antara lain sembuh sebanyak 40 kasus, mati sebanyak 22 kasus, potong bersyarat sebanyak 17 kasus dan sisa kasus sampai dengan periode ini sebanyak 211 kasus (sumber isikhnas).
Dia mengatakan virus PMK di Sleman sejauh ini hanya ditemukan pada sapi dan kambing atau domba.
ADVERTISEMENT
Sementara laporan kasus PMK belum ditemukan pada kerbau dan babi.
"Popilasi hewan yang rentan terjangkit virus PMK muncul pada hewan ternak berkuku genap atau belah seperti sapi, kambing, domba, kerbau, dan babi. Di mana populasi hewan ternak tersebut di Kabupaten Sleman berjumlah kurang lebih 97.310 ekor," terangnya.
Meski masih ada kasus, Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman Suparmono menegaskan, kasus PMK di wilayahnya masih relatif terkendali.
Bahkan kata dia, pasar hewan juga dibiarkan buka dengan mengintensifkan dokter hewan.
"Petugas di pintu masuknya saja kami tambah untuk pengecekan ternak yang masuk. Kalau ada yang sakit suruh kembali," kata Suparmono.
Meski pasar ternak dibiarkan tetap buka, Suparmono mengatakan masih sepi pembeli. Dia juga menghimbau para peternak apabila membeli hewan dari luar daerah dapat lebih berhati-hati.
ADVERTISEMENT
Alangkah lebih baik, hewan tersebut dikarantina terlebih dahulu sebelum dimasukan ke kandang bersama ternak lainnya.
"Kasus paling banyak itu di perbatasan. Dari Prambanan, Kalasan, dan Ngemplak," tandasnya.
(M Wulan)