Konten Media Partner

Pemkot Jogja Lakukan Antisipasi Pencurian Data oleh Hacker

4 Juli 2024 16:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kominfosan Kota Yogyakarta, Ignatius Tri Hastono, saat memberikan keterangan pada awak media. Foto: M Wulan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kominfosan Kota Yogyakarta, Ignatius Tri Hastono, saat memberikan keterangan pada awak media. Foto: M Wulan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Serangan siber yang belum lama ini meretas Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) tentu menjadi tamparan tersendiri bagi Pemerintah untuk semakin serius dalam menjaga keamanan data negara.
ADVERTISEMENT
Tak hanya pemerintah pusat saja, Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta turut mewaspadai pencurian data yang terjadi di PDNS beberapa waktu lalu itu.
Kepala Dinas Kominfosan Kota Yogyakarta, Ignatius Tri Hastono tak menepis bahwa serangan siber itu juga akan menyerang data di Pemkot Jogja. Sehingga pihaknya mulai mengantisipasi dengan menyiapkan langkah mitigasi agar data dapat diamankan.
Ia menuturkan telah menjaga seluruh data dengan enkripsi serta penyimpanan data di lebih dari satu tempat.
"Kita memiliki lebih dari satu backup sebagai upaya pengamanan data dan informasi yang tersimpan," ujar Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Kominfosan) Kota Yogyakarta, Ignatius Tri Hastono, Kamis (4/7/2024).
Selain itu, pusat data kependudukan dan layanan publik juga sudah tersimpan dalam server Jogja Smart Service (JSS). Upaya pengamanan data di server terpusat JSS juga dilakukan backup atau menyiapkan cadangan data, sehingga dipastikan aman dari malware dan hacker.
ADVERTISEMENT
"Melalui berbagai upaya itu, harapannya tindak pencurian data seperti di PDNS dapat diantisipasi (di Pemerintah Kota Yogyakarta)," ucap dia.
Kepala bidang (Kabid) Sistem Informasi dan Statistik Diskominfosan Kota Yogyakarta, Joko Marwiyanto menambahkan bahwa data yang ada di dalam JSS memang cukup rawan diserang malware maupun hacker. Namun ia meminta masyarakat tak perlu khawatir pasalnya secara teknis pihaknya sudah melakukan pengamanan data secara terenkripsi.
Dengan upaya enkripsi data itu harapannya dapat meminimalisir pembobolan dari malware dan hacker. Sebab data yang sudah ada dilakukan penanganan khusus melalui skema persandian yang diyakini sulit untuk ditembus para hacker.
Selain itu, pihaknya juga melakukan perlindungan data dengan menggandeng komunitas-komunitas keamanan sistem di wilayahnya.
"Itu menjadi salah satu upaya pengamanan siber yang kita lakukan. Di samping itu, kami melakukan pengamanan dari segi jaringan, maupun di pusat datanya," tandasnya.
ADVERTISEMENT
(M Wulan)