Pemkot Yogyakarta Akan Siapkan Ruang Terbuka untuk Anak Berekspresi

Konten Media Partner
6 Agustus 2022 20:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PJ Wali Kota Yogyakarta, Sumadi bersama seorang anak dalam puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2022, Sabtu (6/8/2022). Foto: Len/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
PJ Wali Kota Yogyakarta, Sumadi bersama seorang anak dalam puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2022, Sabtu (6/8/2022). Foto: Len/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Anak Indonesia akan menjadi generasi penerus yang memegang peran penting dan strategis di Generasi Emas 2045. Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2022 ini mengusung tema 'Anak Terlindungi Indonesia Maju' dengan tagline Peduli Pasca Pandemi COVID-19, mendorong anak untuk siap menghadapi masa baru usai pandemi.
ADVERTISEMENT
"Peringatan Hari Anak Nasional ini tetap dilaksanakan adalah untuk memotivasi bahwa pandemi tidak menyurutkan komitmen kita bersama untuk memastikan anak-anak tumbuh dan berkembang, kita tetap teguh menghadapi tantangan pasca COVID-19," ujar PJ Wali Kota Yogyakarta, Sumadi, dalam acara Puncak Peringatan HAN 2022, Sabtu (6/8/2022).
Ia mengungkapkan bahwa Kota Yogyakarta mendapat 2 penghargaan yang bergengsi. Pertama, meraih penghargaan kategori kota dengan sistem informasi monitoring. Kedua meraih penghargaan kota layak anak utama.
Pihaknya pun menitipkan pesan pada para orang tua untuk memastikan membimbing anak dengan baik. Selain itu, ia berharap orang tua juga menyiapkan anak yang berjiwa pemimpin.
"Berikanlah mereka pendidikan yang baik, siapkan mereka dengan akhlak perilaku yang baik, karena pemimpin tanpa dasar pengetahuan, budi pekerti, agama dan sebagainya mereka akan tidak berarti," pintanya.
ADVERTISEMENT
Pemkot Yogyakarta pun menyiapkan berbagai program untuk anak-anak. Tak hanya program, sederet aturan juga disiapkan untuk memastikan anak aman terlindungi di Kota Yogyakarta. Beberapa waktu lalu, masalah klitih sempat menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para orang tua.
"Persoalan klitih itu adalah persoalan kurangnya interaksi antara anak dengan orang tua, anak dengan saudara, anak dengan anggota keluarganya. Maka harus kita beri ruang kepada anak-anak itu untuk melakukan ekspresi," tegasnya.
Pemkot Yogyakarta sudah menyiapkan ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengekspresikan diri. Pihaknya juga telah berdiskusi dengan pemerintah kecamatan untuk menyiapkan ruang agar potensi anak di bidang seni, budaya, hingga pendidikan bisa terlihat.
"Begitupula, beberapa regulasi kita siapkan, mohon maaf mungkin ada bapak ibu sekalian akan sedikit terganggu ketika kita menyiapkan Peraturan Wali Kota No 49 tahun 2022 tentang jam malam anak, itu tolong diartikan bukan sebagai sebuah perang zaman dulu. Tidak, tetapi itu bagaimana kita membuat regulasi yang bisa memproteksi anak, agar anak-anak tidak melakukan kegiatan melebihi jam 10 malam sampai jam 4 pagi," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Pihaknya berupaya untuk melakukan patroli bersama untuk mencegah adanya anak-anak yang beraktivitas di luar rumah di atas jam 22.00 WIB. Namun, hal ini perlu diimbangi dengan peranan orang tua.
"Saya berharap mudah-mudahan anak anak kita yg pada saat kita hari ini melaksanakan hari anak nasional ini dengan penuh ceria kegembiraan biarkan anak anak kita bermain disitu, itu adalah bagian mereka melakukan sosialisasi dan pendidikan," ujarnya.
"Agar generasi anak-anak kota Yogyakarta dapat tumbuh dan berkembang menjadi patriot yang dapat diandalkan menjadi pemimpin di masa mendatang. Anak-anak Indonesia harapan bangsa," tutupnya. (Maria Wulan)