Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten Media Partner
Pemkot Yogyakarta Pertanyakan Motif Pengunggah Status Tarif Parkir Rp 350 Ribu
20 Januari 2022 19:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Wakil Wali Kota Yogyakarta , Heroe Poerwadi mempertanyakan motif pengunggah postingan tarif parkir Rp 350 ribu yang viral di media sosial Facebook baru-baru ini. Menurutnya ada sejumlah alasan yang mendasari pengunggah tersebut.
ADVERTISEMENT
Untuk saat ini Pemerintah Kota Yogyakarta beserta sejumlah pihak termasuk aparat kepolisian masih melakukan pendalaman atas kasus tarif parkir bus Rp 350 ribu di Jogja yang viral. Heroe menyebut sebelumnya muncul adanya dugaan terkait markup kuitansi yang dilakukan oleh kru bus pariwisata itu.
“Kita masih mendalami karena ada info bahwa itu yang meminta kuitansi adalah kru bus atau pimpinan rombongan. Bukan tukang parkirnya. Artinya itu ada proses mark up yang dilakukan oleh kru bus atau pimpinan rombongan. Ini masih didalami,” kata Heroe saat ditemui di kantornya pada Kamis (20/1/2022).
Adapun jika dugaan markup itu benar adanya, ia menduga bahwa alasan kru bus atau pengelola rombongan tersebut bisa saja bertujuan untuk mencari untung.
ADVERTISEMENT
“Kalau menilik kasus sebelumnya ternyata ada juga yang minta itu kru bus atau rombongan untuk kuitansi besar motifnya pasti golek bati (cari untung),” katanya.
Menanggapi soal postingan yang viral di media sosial, Heroe Poerwadi menyebut ada dugaan yang menjadi motivasi penggugah.
“Kenapa tiba-tiba di up (di medos) pertama kalau dianalisa mungkin untuk legitimasi ‘ternyata saya ditutuk’. Yang kedua ini mungkin ada niat jahat kepada Kota Yogya dan menjelekkan,” katanya.
Atas hal itulah, Pemkot Yogyakarta saat ini berkoordinasi dengan sejumlah pihak baik dari Dinas Perhubungan dan kepolisian untuk menindaklanjuti. Dia menyebut jika unggahan itu berisikan kebohongan, maka bukan tidak mungkin bakal ada ancaman hukuman.
“(Kalau salah) dia bisa disangkakan penipuan menipu karena melakukan markup dan membuat laporan palsu ke media. UU ITE otomasi juga kena. Tapi ini juga bisa terjadi pemerasan kalau dilakukan tukang parkir,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Bisa jadi ini pelanggaran peraturan lain termasuk PPKM dan segala macam ini sedang kita dalami siapa bagaimana dan apa motif yang bersangkutan,” ungkapnya.