Konten Media Partner

Pemkot Yogyakarta Pisahkan Truk Sampah Organik dan Residu

21 Januari 2023 10:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu depo sampah di Kota Yogyakarta yang hanya terima sampah organik dan resifu. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu depo sampah di Kota Yogyakarta yang hanya terima sampah organik dan resifu. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berupaya untuk mengurangi volume sampah yang akan dibawa ke TPST Piyungan. Hal ini mengingat kapasitas TPST Piyungan yang kian penuh.
ADVERTISEMENT
Salah satu upayanya adalah dengan membuat program zero sampah anorganik. Sehingga depo sampah hanya menerima sampah organik saja.
“Di depo sekarang ada dua truk. Satu truk untuk sampah organik dan satu truk untuk sampah residu,” kata Sekretaris Daerah Pemkot Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, dalam keterangan, Sabtu (21/1/2023).
Pihaknya menegaskan penyediaan dua truk sampah terpisah di depo itu adalah salah satu upaya mendukung pengelolaan sampah. Di samping itu, pihaknya juga melakukan penhadaan 20 unit truk jenis compactor dan dump truk.
“Dengan truk compactor kita bisa mengepres sampah sehingga kadar air bisa turun, dan bobot sampah yang dibawa ke TPA Piyungan bisa berkurang. Ini juga salah satu keseriusan kita mengelola sampah,” terangnya.
Pada seminggu pertama gerakan zero sampah anorganik baru bisa mengurangi volume sampah sekitar 15 ton/hari. Oleh sebab itu sosialisasi dan edukasi gerakan zero sampah anorganik di basis wilayah terus berlangsung. Pihaknya menargetkan bisa mengurangi berkisar 20-30 persen dari sekitar 250 ton volume sampah dari Kota Yogyakarta yang dibawa ke TPA Piyungan.
ADVERTISEMENT
“Mudah-mudahan akhir Januari ada penambahan signifikan dari sampah yang dikelola artinya sampah bisa turun. Targetnya yang dibawa ke Piyungan turun minimal 50 sampai 75 ton,” tambah Aman.
Sementara itu Kepala DLH Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan upaya pemisahan truk sampah organik dan residu terus digalakan di depo dan TPS. Terutama di depo dan TPS yang lokasinya bisa menampung 2 truk. Beberapa TPS yang bisa menampung 2 truk sudah dibuat tulisan untuk truk sampah residu dan truk sampah organik.
“Proses berjalan di TPS yang bisa memuat dua truk atau lebih. Sudah kita tulis kendaraan residu dan organik. Yang sudah misalnya di TPS Tompeyan dan Pengok,” tandas Sugeng.