Pemkot Yogyakarta Tutup Sementara 3 Warung Lesehan Usai Viral Pecel Lele Mahal

Konten Media Partner
29 Mei 2021 19:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat meninjau para pedagang di Malioboro, Sabtu (29/5/2021). Foto: istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat meninjau para pedagang di Malioboro, Sabtu (29/5/2021). Foto: istimewa.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bertindak cepat usai viral kasus mahalnya pecel lele di Kawasan Malioboro beberapa waktu lalu. Seperti yang diketahui, warung lesehan tersebut ternyata ada di Jalan Perwakilan, di sirip Jalan Malioboro.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Pemkot Yogyakarta telah menutup sementara 3 warung pecel lele di Jalan Perwakilan. Ini menjadi tindak tegas pemerintah pada warung yang 'nakal'.
"Kami telah menutup sementara tiga warung pecel lele yang ada di Jalan Perwakilan yang terindikasi lokasinya sesuai yang disebutkan pada video viral kemarin, mereka menjual dengan harga yang sama, cara penjualan yang sama," kata Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Sabtu (29/5/2021).
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat meninjau para pedagang di Malioboro, Sabtu (29/5/2021). Foto: istimewa.
Soal sanksi, Pemkot Yogyakarta akan memanggil pemilik ketiga warung lesehan itu pada Senin (31/5/2021) untuk dimintai keterangan.
"Kami akan melakukan koordinasi terlebih dahulu, untuk sanki terberat adalah pencabutan izin berjualan, sanksi tersebut sudah melalui kesepakatan dengan komunitas dan paguyuban Malioboro," tegasnya.
adv
Soal pernyataan akan menggugat wisatawan, pihaknya telah menemui paguyuban dan komunitas Malioboro. Ia mengatakan bahwa hal itu tidak benar.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah bertemu dengan paguyuban dan komunitas Malioboro, dan tidak ada yang akan mengajukan gugatan, artinya jika ada yang mau menggugat, itu bukan tindakan dari komunitas dan paguyuban," katanya
Ia meminta agar semua pihak tak mempermasalahkan kasus video viral pecel lele di Malioboro yang mahal itu. Pasalnya, wisatawan sendiri juga tidak tahu jika lokasi tersebut di Jalan Perwakilan atau Jalan Malioboro.
"Saya minta agar tidak perlu mempermasalahkan pengunggah kasus pecel lele. Sebab wisatawan tidak tahu itu wilayah malioboro atau perwakilan. Mereka tahunya berada di kawasan Malioboro," katanya.
adv
Ia pun mengimbau pada para pedagang makanan untuk memberikan informasi lengkap pada menu. Hal ini bertujuan agar pembeli tidak terjebak.
"Contoh menu pecel lele, hanya diberi pecelnya saja itu sdh menjebak. Maka sebagai informasi, kita akan ajak para pedagang untuk menjual itu dalam satu paket. Pecel lele itu ya komplit sudah dengan nasi, lalapan dan sambelnya," bebernya.
ADVERTISEMENT