Penggagas Pameran Seni YIA Sebut Patung Naga yang Dipajang Punya Nilai Artistik

Konten Media Partner
2 Januari 2022 13:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung naga di Bandara YIA, Kulon Progo. Foto: Mustofa B Nahrawardaya
zoom-in-whitePerbesar
Patung naga di Bandara YIA, Kulon Progo. Foto: Mustofa B Nahrawardaya
ADVERTISEMENT
Indro Kimpling Suseno, salah satu penggagas pameran seni di Bandara YIA Kulon Progo angkat bicara terkait dengan Patung Naga Jalur Sutera yang disoroti oleh salah satu politisi Partai Ummat beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut Kimpling, Bandara YIA dibangun dengan arsitektur mewah dan besar. Dan agak mengagetkan untuk wilayah DIY khususnya Jawa Tengah karena ada bangunan cukup megah dan besar yang tidak ada tandingannya kecuali Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai Bali.
Kimpling mengatakan jika tidak ada pandemi corona yang berlangsung sejak Maret 2020, sekarang jumlah penumpangnya bisa mencapai 25 ribu orang. Ketika pandemi corona, pihaknya mengikuti lelang untuk gedung penghubung.
"Sekarang gedung penghubung ini dinamakan kawasan Tugu-Malioboro yang berada di antara gedung parkir dan terminal kedatangan yang didalamnya ada stasiun kereta," tuturnya, Sabtu (1/1/2022) malam.
Kawasan Tugu Malioboro ini sengaja mereka kemas mirip aslinya yang selalu ramai dan penuh inspirasi. Dan saat itu pihaknya menghadirkan pameran Kereta Kencana dan Kereta Plesiran di mana ada 7 unit yang dipajang antara terminal keberangkatan dan kedatangan.
ADVERTISEMENT
Pameran tersebut sebagai bentuk perwujudan daya tarik wisata karena bandara YIA merupakan salah satu destinasi wisata di DIY. Di mana kereta kencana dan plesiran di tempat tersebut selama 1 tahun atau sejak Desember 2020 sampai November 2021.
"Setelah itu lewat kedermawanan seseorang kemudian dipajang Gerobak Sapi karya Nasirun dengan tema The Story of Bouroq," papar dia.
Kemudian di lantai 2 tepatnya di terminal keberangkatan dipajang patung sapi karya Equan. Di mana dua seniman ini sudah memiliki nama yang cukup baik serta sangat populer. Dan atas kedermawanan kolektor juga lantas dipasang 28 unit mobil lukis karya dua seniman tersebut.
"Termasuk mengganti patung sapi karya Nasirun dengan patung naga karya Tri Suharyanta," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, patung naga karya Kotrek tersebut sangat mutlak karena memiliki nilai artistik. Di mana sebelum terpasang di YIA, patung Naga Jalan Sutera karya Kotrek ini juga dipamerkan di tempat lain dan mendapatkan apresiasi sangat baik dari masyarakat.
Di samping itu, patung Naga karya Tri Suharyanta menggunakan bahan sepenuhnya bahan recycle atau barang bekas. Apalagi Tri Suharyanta menggunakan cara khusus secara berlapis-lapis dalam memasang besi bekas tersebut.
"Artistik tubuh naga tersebut mampu memancarkan warna tertentu sehingga dinilai sangat unik," tambahnya.
Selanjutnya patung naga ini cukup gigantis atau cukup besar ketika dipasang di area yang luas. Sehingga Kimpling menandaskan pemasangan patung Naga Jalan Sutera tersebut karena alasan artistik, tidak ada alasan lain apalagi politik.
ADVERTISEMENT
Pihaknya meyakini patung Naga Jalan Sutera ini memiliki nilai artistik yang sangat baik dan bagus untuk sebuah destinasi wisata di samping mobil-mobil yang dilukis oleh Nasirun dan seniman lain yang cukup terkenal tersebut.
"Jadi tidak ada maksud apa-apa kecuali alasan artistik," tandas dia.