Konten Media Partner

Penonton Film Sekawan Limo di Jogja Diajak Berdamai dengan Masa Lalu

7 Juli 2024 10:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meet and Greet pemeran film Sekawan Limo di Yogyakarta. Foto: M Wulan
zoom-in-whitePerbesar
Meet and Greet pemeran film Sekawan Limo di Yogyakarta. Foto: M Wulan
ADVERTISEMENT
Film Sekawan Limo karya Bayu Skak ikut meramaikan layar bioskop Indonesia di momen libur sekolah ini. Film ini mengusung genre yang unik, yaitu film horor digabungkan dengan komedi sehingga membuat para penonton di Yogyakarta tak berhenti tertawa sekaligus merinding.
ADVERTISEMENT
Para pemeran film Sekawan Limo itupun menyapa langsung penonton di Yogyakarta seusai menonton. Bayu Skak yang juga menyutradarai film tersebut mengatakan film karyanya ini tak hanya menawarkan cerita yang seru dan menegangkan, tetapi juga penuh dengan pesan tentang arti persahabatan dan keberanian.
"Banyak pesan moralnya, nanti habis nonton baru tau apa itu," ujar Bayu Skak dalam acara Jalan-jalan Ning Jogja Cinema Visit & Meet and Greet film Sekawan Limo di Yogyakarta, Sabtu (6/7/2024).
Bayu mengatakan film ini akan menceritakan tentang petualangan lima pemuda yang tersesat dan penuh tantangan akibat melanggar mitos yang dipercaya masyarakat setempat dalam perjalanan pertama mereka menapaki Gunung Madyopuro. Mereka adalah Bagas, Lenni, Dicky, Juna, dan Andrew.
ADVERTISEMENT
Pemilihan judul dengan menggunakan istilah dalam bahasa Jawa ini juga menjadi ciri khasnya dimana sepanjang film, para pemain dominasi menggunakan bahasa Jawa yang dikolaborasikan dengan bahasa Indonesia. Adapun hal yang harus diperhatikan saat waktu pendakian ke gunung tersebut salah satunya adalah tidak boleh menoleh ke belakang selama pendakian.
Namun dalam film tersebut, menoleh kebelakang justru menjadi solusi untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Dalam hal ini, setiap orang diajak untuk berani menyelesaikan masa lalunya dan berdamai agar bisa melanjutkan hidup.
"Penonton diajak untuk bisa berdamai dengan masa lalu mereka, apa pun itu. Entah itu buruk, bahagia, semua ya dihadapi dan jangan menghindari. Itu juga yang akan ditunjukkan di film ini dari para karakternya," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sementara Devina Aurel yang juga memainkan film tersebut mengatakan ada pesan moral yang ia petik. Dirinya berharap para penonton yang menyaksikan Sekawan Limo juga merasakan pesan moral yang mereka sampaikan lewat karyanya itu.
"Waktu aku nonton, aku ngerasa ketampar sendiri, karena ini bukan sekadar komedi horor tok, kita berharapnya orang-orang yang nonton dapat intisarinya," kata Devina.
Sementara Dono Pradana menuturkan perpaduan genre horor dan komedi dalam film itu akan bisa memberikan suasana baru dan segar bagi para penonton. Ia pun berpesan agar tidak ada penonton yang menyebarluaskan potongan scene film tersebut lewat media sosialnya sepanjang film Sekawan Limo masih tayang di bioskop.
"Kalau misalkan tadi sempat foto dan bikin video adegannya apalagi itu adalah adegan golden scene atau scene klimaksnya, kami minta tolong untuk tidak disebarkan karena itu jatuhnya spoiler, dan akan berdampak di film ini. Orang jadi tidak surprise lagi," tandasnya.
ADVERTISEMENT
(M Wulan)