Penyintas Gagal Ginjal di Jogja Diajak Berkarya untuk Kemandirian Ekonomi

Konten Media Partner
5 Maret 2023 19:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyintas gagal ginjal sedang belajar membuat kreasi lilin. Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Penyintas gagal ginjal sedang belajar membuat kreasi lilin. Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Penyintas gagal ginjal harus tetap berkarya meskipun menjalani sejumlah perawatan yang harus dilakukan untuk menunjang kesehatannya.
ADVERTISEMENT
Pasalnya dengan berkarya, dapat membuat para penyintas kembali merasa berharga dan merasa normal setelah diagnosis dan terapi pengobatannya.
Guna memberikan wadah dukungan, Cornellia & Co kembali bekerjasama dengan I Can Enterprise (ICE) untuk mengadakan kegiatan berupa workshop bagi para penyintas gagal ginjal. Hal tersebut bertepatan untuk memperingati World Kidney Day yang jatuh pada 12 Maret mendatangi.
"Kegiatan (workshop kreasi lilin) ini merupakan upaya untuk memberikan dukungan maupun semangat kepada penyintas gagal ginjal," kata Owner Cornellia & Co, Ayu Helena Cornellia, Minggu (5/3/2023).
Ayu mengatakan selama ini pihaknya memang konsenr terhadap kegiatan sosial yang ditujukan kepada teman-teman penyintas. Menurutnya, siapapun bisa berkarya meskipun dalam kondisi yang berbeda.
Begitu pula dalam hal ini, para penyintas gagal ginjal itu diajak membuat suatu produk yakni lilin aromaterapi yang mungkin nantinya akan dipakai menjadi ide bisnis sehingga menghasilkan perekonomiannya secara mandiri.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan cornelia and co ini mensuport salah satu destinasi wisata yang ada di Ngestiharjo. Disana mereka menciptakan lilin aromaterapi seperti ini. Sehingga kami berusaha untuk memberikan edukasi kepada teman teman penyintas gagal ginjal bahwa selama kita masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk hidup mari kita selalu berkarya, mari kita selalu berdaya," ujarnya.
Rangkaian acara itu berupa workshop kreasi lilin dari minyak bekas kemudian dilanjutkan dengan workshop foto produk.
Ketua Pengelola Desa Wisata Ngestirejo, Agung Nugroho mengatakan masih banyak orang yang belum teredukasi tentang bahaya minyak bekas disertai cara untuk mengolahnya agar mempunyai nilai ekonomi.
"Minyak bekas kalau dibiarkan sangat mengganggu dan kalau dibuang akan mencemari lingkungan, jadi lebih baik diolah menjadi lilin," kata Ketua Pengelola Desa Wisata Ngestirejo, Agung Nugroho.
ADVERTISEMENT
Saat dipraktikkan, pembuatan lilin aromaterapy ini ternyata simple dan hanya menggunakan bahan-bahan yang tersedia di rumah.
Para penyintas gagal ginjal tampak bersemangat untuk mendalami bagaimana proses pembuatan tersebut agar dapat menjadi produk bernilai ekonomi.
Sementara pendiri I Can Enterprise (ICE), Listi Budiharjo menurutkan senang dapat kembali berkolaborasi bersama Cornellia & Co dalam kegiatan hari ini.
Listi mengatakan masih ada kegiatan-kegiatan menarik lainnya untuk memperingati Hari Ginjal Sedunia tersebut.
"Harapannya dapat memberikan support dan semangat untuk para penyintas gagal ginjal dalam membangun bisnisnya serta memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar dapat menjaga kesehatan ginjal dan selalu melakukan gaya hidup sehat. Protect your kidneys, lead a healthier life!," tandasnya.