Konten Media Partner

Perajin Batik Jogja Diajak Manfaatkan Platform Digital Agar Mendunia

5 Februari 2024 20:19 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perajin Batik Jogja Diajak Manfaatkan Platform Digital Agar Mendunia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Di era digital seperti saat ini, produk batik seharusnya bisa lebih eksis apalagi batik sudah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada 2009 silam.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, banyak perajin batik termasuk di Yogyakarta yang belum memanfaatkan kemudahan dari teknologi itu. Padahal, berbagai e-commerce tersedia untuk memudahkan proses penjualan secara praktis untuk menggaet pasar global.
Melihat kondisi itu, dua raksasa marketplace yakni Tiktok dan Tokopedia kini berkolaborasi memberikan ruang khusus bagi pengrajin batik untuk bisa berkembang. Dengan adanya peluang itu, Gusti Kanjeng Bendoro Raden Ayu Adipati (GKBRAA) yang juga pembatik mengatakan para perajin dan pengusaha batik bisa meningkatkan peluang serta memperluas pangsa pasar.
"Saya senang sekali adanya kampanye (Melokal Dengan Batik) yang diprakarsai oleh Tokopedia dan Tiktok karena batik sudah mendunia tapi kita belum bergerak untuk di tingkat yang globalnya. Makanya saya ingin sekali dengan adanya (kampanye dari) Tiktok dan Tokopedia ini, batik bisa menglobal dengan penjualan yang sangat pesat karena bagaimanapun juga sisi ekonomi (perajin) harus diperhatikan," ujar Gusti Kanjeng Bendoro Raden Ayu Adipati (GKBRAA) yang juga pembatik, Senin (5/2/2024).
ADVERTISEMENT
Asisten Setda Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat DIY, Sugeng Purwanto menyebut peran e-commerce dalam mendukung peningkatan perekonomian masyarakat, tidak lagi bisa diabaikan.
Pasalnya berbagai data dan informasi menunjukkan bahwa platform e-commerce telah menjadi jembatan penting yang menghubungkan produk lokal dengan pasar yang lebih luas. Tidak hanya di Indonesia tapi juga di kancah internasional. Hal ini tentu membuka peluang yang sangat besar untuk pelestarian dan kreasi budaya batik, sekaligus meningkatkan kesejahteraan para perajin dan pelaku UMKM.
Oleh karena itu, mewakili Pemda DIY, pihaknya juga menyambut baik kolaborasi yang dilakukan antara TikTok dan Tokopedia melalui inisiatif #MelokalDenganBatik itu.
"Ini adalah momen kita menyatukan kekuatan untuk mendukung para pelaku UMKM, dalam merambah pasar yang lebih luas melalui e-commerce. Kampanye #MelokalDenganBatik, menandai titik terang baru dalam perpaduan inovasi digital dan kearifan lokal. Inisiatif ini, tidak hanya meningkatkan minat terhadap batik melalui shoppertainment dan konten yang menghibur serta informatif, tapi juga membuka akses yang lebih luas bagi para pelaku UMKM batik, untuk meningkatkan penjualan dan eksposur mereka," kata Asisten Setda Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat DIY, Sugeng Purwanto.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif E-commerce Tiktok Indonesia, Stephanie Susilo, mengatakan Jogja menjadi daerah selanjutnya yang disambangi lantaran ada banyak pengrajin batik yang bergeliat untuk melestarikan warisan budaya tersebut. Melalui kampanye #MelokalDenganBatik, pihaknya ingin mengajak perajin dan pengusaha batik untuk beradaptasi dengan industri digital melalui platform digital Shop | Tokopedia.
Hal itu mulai dari meningkatkan minat pada batik lewat shoppertainment, kampanye khusus produk batik, kolaborasi kreator, dan uji coba untuk berjualan di platform TikTok.
"Mereka bisa mencari kesuksesan dengan memakai fungsi-fungsi teknologi khususnya di e-commerce Shop dan Tokopedia," kata Stephanie.
Hal senada juga disampaikan oleh President of Tokopedia, Melissa Siska Juminto dimana dengan menggabungkan teknologi digital dan keahlian tradisional para pengrajin batik, pihaknya berharap dapat memperkuat industri batik secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Kampanye itu juga diharapkan mampu mendorong adanya pemberdayaan para pengrajin untuk terus menghasilkan karya-karya unik yang menjadi kebanggaan budaya Indonesia.
"Peluncuran kampanye ini juga sebagai bentuk dan dukungan Pemerintah dalam mendorong tradisi memakai batik sebagai wujud melestarikan kearifan lokal," pungkasnya.
(M Wulan)