Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten Media Partner
Perempuan Diajak Berani Speak Up saat Alami Kekerasan Seksual
23 Oktober 2022 17:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pengetahuan masyarakat tentang pelecehan maupun kekerasan seksual masih tergolong rendah, sehingga membuat pelecehan seksual menjadi masalah yang serius di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pelecehan seksual ini bisa terjadi pada siapa pun dan oleh siapa pun, tanpa memandang usia maupun gender. Baik perempuan maupun laki-laki bisa menjadi korban pelecehan seksual dalam berbagai bentuknya.
Terkait hal ini, penting untuk mengedukasi setiap individu khususnya kaum hawa agar terhindar dari perilaku pelecehan seksual.
"Dari sentuhan saja sudah termasuk dalam pelecehan seksual, (maka) perlu pendidikan seks sejak dini untuk mengenalkan," kata Psikolog dari IPK, Rifqoh Ihdayati, dalam event Womens Day Out, Minggu (23/10/2022).
Women's Day Out memang mengangkat beberapa isu yang akan diperuntukkan bagi para pengunjung, salah satunya kekerasan seksual.
Dalam talkshow ini, Ihdayati mengajak perempuan untuk berani 'speak up' apabila mengalami pelecehan seksual. Menurutnya, pelecehan seksual tidak bisa dibiarkan begitu saja karena akan berimbas pada kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, ajakan kepada perempuan untuk berani angkat bicara ini sekaligus untuk memberikan keadilan terhadap korban dan efek jera untuk pelaku pelecehan seksual.
"Korban bisa speak up. Karena kalau tidak (biasanya) akan terpuruk dan menjadi orang yang anti sosial," ujarnya.
Ihdayati juga menjelaskan trauma besar yang dialami korban pelecehan seksual sering membuat korban enggan membicarakan apa yang sudah mereka alami, karena biasanya mereka takut akan menjadi pihak yang disalahkan jika menceritakan kondisinya.
"Ketika dia (korban) sudah mengalami dan terjadi perubahan, yang bisa kita lakukan adalah menemani dulu bahwa dia tidak sendiri. Karena kalau kita ujuk-ujuk, takutnya dia jadi tidak mau cerita," jelasnya.
Lebih lanjut, Ihdayati mengimbau para perempuan untuk tidak menganggap remeh, hal hal yang mengarah pada pelecehan seksual dan harus berani bicara ketika sudah mengalami pelecehan seksual itu.
ADVERTISEMENT
"Tidak harus mengadu ke orang lain tapi paling tidak bilang eh aku tidak suka lho dengan yang kamu lakukan. Karena kalau kalian berdiam diri kalian akan menjadi target, tetap kita harus 'say no' bicara dengan tegas, jadi kita tidak dilecehkan semaunya," tandasnya. (Maria Wulan)