Perempuan Indonesia Diajak Cegah Kanker Serviks Sejak Dini dengan Vaksin HPV

Konten Media Partner
1 Februari 2023 9:23 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kanker. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kanker. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kanker serviks menjadi salah satu penyakit yang paling berisiko bagi wanita. Berdasarkan Data Global Cancer di tahun 2020, sekitar 50 perempuan Indonesia meninggal setiap hari karena menderita kanker serviks.
ADVERTISEMENT
Hal ini kemudian menjadikan Indonesia sebagai negara di Asia Tenggara dengan jumlah terbanyak untuk kasus kanker serviks.
Direktur Pengelolaan Imunisasi, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan dr. Prima Yosephine mengatakan urgensi pencegahan kanker serviks melalui edukasi, perilaku hidup bersih dan sehat, serta imunisasi HPV sudah harus digencarkan.
Tingginya angka penyakit kanker serviks ini salah satunya dapat dicegah dengan imunisasi HPV sedini mungkin pada wanita.
"Guna menekan laju kejadian kasus kanker serviks, pemerintah Indonesia telah memasukkan imunisasi HPV ke dalam program imunisasi nasional, sebagai 1 dari 14 antigen imunisasi rutin lengkap, yang terintegrasi dalam pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)," kata Direktur Pengelolaan Imunisasi, dr. Prima Yosephine, dalam keterangan, Rabu (1/2/2023).
ADVERTISEMENT
Imunisasi HPV ini nantinya akan diberikan bagi anak perempuan kelas 5 dan 6 SD/sederajat.
Untuk mendorong keberhasilan program itu, dr. Prima mengatakan harus ada kolaborasi dari berbagai pihak dalam meningkatkan edukasi tentang pentingnya imunisasi HPV sebagai langkah pencegahan primer kanker serviks.
"Tidak bisa mengedukasi masyarakat ini dari orang orang kesehatan, harus dari semuanya," ujarnya.
Guru Besar Konsultan Onkologi Ginekologi & Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Yudi M Hidayat menjelaskan kanker serviks atau kanker leher rahim itu tidak memiliki saraf sehingga ketika terpapar pun kita tidak akan merasakan sakit.
Menurutnya, setelah terpapar virus itu, butuh waktu bertahun-tahun dari infeksi sampai menjadi kanker serviks, sehingga masih dapat diobati.
"Kanker Serviks tidak perlu ditakuti tapi harus diwaspadai, karena kanker serviks bisa dicegah dan disembuhkan secara total, kalau datangnya masih stadium awal," ungkap Yudi M Hidayat.
ADVERTISEMENT
Yudi mengatakan ada banyak tipe dari kanker serviks ini, namun ada dua tipe yang dibilang paling ganas, yaitu tipe 16 dan 18.
Meski dapat diobati, Yudi tetap menyarankan agar kaum wanita lebih peduli dengan dirinya, salah satunya dengan melakukan pencegahan melalui vaksin HPV.
"Tidak usah ragu dengan vaksin, bagaimana pun dia dapat mencegah 90% bahkan 99% penyakit. Vaksinasi dan screening itu yang paling baik yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks," paparnya.
Memahami situasi itu, bertepatan momen bulan kesadaran kanker serviks sedunia 2023, MSD Indonesia kini meluncurkan kampanye kesehatan #NgobrolinHPV.
Country Medical Lead MSD Indonesia dr. Mellisa Handoko Wiyono mengatakan, hal ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan wawasan masyarakat terkait ancaman virus HPV sebagai penyebab utama penyebaran kanker serviks.
ADVERTISEMENT
"Semoga ke depannya, semakin banyak perempuan Indonesia yang mau dan mampu mengedukasi diri dan lingkungannya, serta berani mengambil langkah lanjutan guna melindungi dirinya dan orang-orang di sekitar dari risiko infeksi virus HPV," tandasnya.