Konten Media Partner

Perguruan Tinggi di Yogyakarta Berbenah Jadi Kampus Merdeka

27 Januari 2020 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Merdeka Belajar: Kampus Merdeka. Foto: dok. Humas UGM.
zoom-in-whitePerbesar
Merdeka Belajar: Kampus Merdeka. Foto: dok. Humas UGM.
ADVERTISEMENT
Perguruan tinggi dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Metode pembelajaran, mata kuliah pilihan yang ditawarkan, diharapkan mampu mendorong mahasiswanya untuk siap bersaing di dunia kerja.
ADVERTISEMENT
Kebijakan Kampus Merdeka menjadi salah satu upaya untuk mengasah kemampuan mahasiswa dan membebaskan mahasiswa dalam belajar. Kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini tak hanya untuk perguruan tinggi negeri saja, tetapi juga perguruan tinggi swasta.
“Kebijakan ini merupakan pola baru sistem pembelajaran di perguruan tinggi Indonesia. Dengan demikian, akan ada banyak hal yang harus dibenahi dan disesuaikan mulai dari kurikulum, dosen, sistem informasi, dan lain sebagainya,” kata Rektor UGM, Panut Mulyono, Minggu (26/1/2020).
Inovasi dan penyesuaian kurikulum perlu dilakukan untuk merespons perubahan dan tuntutan di tingkat lokal, regional hingga global. Seiring dengan perkembangan kebutuhan ekosistem pendidikan yang selaras dengan inovasi-inovasi hasil revolusi industri 4.0 dan pendidikan berbasis luaran (outcome based education) maka dibutuhkan penyesuaian dan penyempurnaan kerangka dasar kurikulum.
ADVERTISEMENT
Kajian terhadap berbagai kebijakan, kebutuhan ketrampilan dan kompetensi Abad ke-21, fleksibilitas belajar, sinergi bersama mitra untuk pengembangan kompetensi dan pemanfaatan teknologi digital untuk pembelajaran dan diseminasi.
“Kebijakan Menteri Pendidikan tentang Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka telah memberikan peluang besar dan gayut dengan apa yang sedang dikembangkan oleh tim kurikulum UGM,” urai Kepala Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA), Hatma Suryatmojo.
Menurutnya, fleksibilitas dan otonomi pembukaan prodi secara mandiri akan mendorong sinergi dan kemitraan strategis dari dalam dan luar negeri. Lembaga-lembaga internasional, perusahaan-perusahaan kelas dunia hingga perguruan tinggi top rangking akan makin menguatkan kelahiran prodi-prodi baru yang menyinergikan perguruan tinggi, industri dan pemerintah sehingga lulusannya akan makin cepat terserap pasar maupun mandiri dalam kewirausahaan sosial.
ADVERTISEMENT
Kesempatan untuk merdeka belajar telah diterjemahkan dengan memberikan ruang inovasi seluas-luasnya bagi program studi untuk meningkatkan kompetensi global melalui berbagai mata kuliah kekinian seperti transformasi digital, STEAM, SDGs, softskill, dan kompetensi abad ke-21.
“Hambatan tentu selalu ada, namun dengan kesempatan yang diberikan oleh Kemendikbud harus direspons sebagai sebuah peluang untuk melakukan loncatan besar menuju kemandirian dan keunggulan di kancah nasional dan global,” kata Hatma.