Persiapan Arus Mudik, Jalan di Temanggung Mulai Diperbaiki

Para pekerja menyelesaikan pengaspalan jalan di Kabupaten Temanggung. Foto: ari/Tugu Jogja

Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) sudah mulai memperbaiki jalan rusak. Hal itu dilakukan guna persiapan kedatangan arus mudik yang akan melewati daerah ini pada Lebaran 2023.

Kepala UPT Regional 5 Kandangan DPUPR Kabupaten Temanggung Budi Setyoko mengatakan, saat ini pihaknya melakukan penambalan jalan sepanjang kurang lebih 21 kilometer. Jalan yang tengah diperbaiki diharapkan sudah selesai sebelum mendekati arus mudik sehingga bisa dilalui kendaraan dan memberikan kenyamanan bagi pengendara.

"Perbaikan ini dalam rangka persiapan mudik Lebaran. Kami melakukan perbaikan ruas jalan juga untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas akibat jalan rusak,"katanya Kamis (23/3/2023).

Diakatakn, saat ini terdapat empat ruas jalan yang harus diperbaiki di wilayahnya, yakni jalan Kandangan-Dakaran, Kandangan-Tegong, Kandangan-Rowoseneng, dan Maron-Kandangan. Jalur tersebut merupakan jalan alternatif melalui wilayah kecamatan namun bisa tembus di berbagai kota baik ke Semarang, maupun ke arah Kendal Pantura, dan jalur tengah Wonosobo-Purwokerto.

"Perbaikan ini menggunakan dana APBD sebesar Rp145 juta, untuk jalan sepanjang 21 kilometer. Perbaikan ini dilakukan karena banyak yang berlubang dan membahayakan pengguna jalan. Kami targetkan sebelum Lebaran 2023 perbaikan jalan sudah selesai,"katanya.

Sebelumnya Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq dalam Musrenbangwil Purwomanggung (Purworejo, Temanggung, Wonosobo, Magelang dan Kota Magelang), di Geo Dipa Dieng Wonsobo telah mengusulkan rekonstruksi jalan. Usulan itu disampaikan kepada Gubernur Ganjar Pranowo.

Jalan yang diusulan untuk direkonstruksi antara laun, ruas Jalan Brigjend Katamso senilai Rp 12 miliar, rekonstruksi Jalan Geneng-Maron senilai Rp 10 miliar, dan usulan lain.

Kabupaten Temanggung sendiri merupakan daerah yang berada di tengah-tengah Pulau Jawa dan kerap menjadi jalur alternatif para pemudik dari ibu kota, yang enggal melewati Pantura atau jalur selatan. Jalaur alternatif poros tengah ini banyak diminati untuk mengindari kemacetan, dan selain itu secaea geografis terletak di pegununggan dengan pemandangan indah sehingga membuat pemudik merasa lebih rileks. (ari)