Pesawat Garuda Indonesia Tergelincir, Bandara Adisutjipto Tetap Normal

Konten Media Partner
25 November 2018 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pesawat Garuda Indonesia jurusan Jakarta-Yogyakarta tergelincir di Bandara Internasional Adisutjipto, Minggu (25/11) siang. Otoritas Bandara Adisutjipto, PT Angkasa Pura I menyebutkan, pesawat yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 13.13 WIB tersebut tergelincir ke luar landasan akibat cuaca dan landasan yang basah.
ADVERTISEMENT
Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Rio Hendarto Budi Santosa ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Pesawat yang tergelincir adalah Boeing 737-86N dengan nomor penerbangan GIA 210. Pesawat tersebut sempat overlay di ujung landasan.
"Iya tadi siang memang tergelincir. Tetapi hanya over run,"tutur Rio, Minggu (25/11/2018).
Sampai saat ini pihaknya memang masih menunggu konfirmasi dari pihak maskapai soal tergelincirnya pesawat tersebut karena dirinya tengah berada di luar. Hanya saja, lanjutnya, tergelincirnya pesawat Garuda tersebut tidak mengakibatkan penerbangan di bandara Adisutjipto terganggu.
Pasalnya menurut Rio, pesawat tersebut langsung bisa dievakuasi dan kini sudah berada di Appron bandara Adisutjipto. Pesawat naas tersebut hanya tergelincir sekitar 3 meter di ujung landasan sebelah timur bandara Adisutjipto. Sehingga dengan cepat pesawat tersebut langsung bisa dievakuasi dengan cara menariknya ke Appron.
ADVERTISEMENT
"Pesawat bisa langsung di evakuasi termasuk juga penumpang,"tambahnya.
Rio menambahkan, usai berhasil dievakuasi, pesawat langsung ditarik ke Appron untuk dicek kondisinya. Sementara para penumpang yang sudah menunggu di ruang tunggu bandara dan rencananya akan terbang menggunakan pesawat naas tersebut langsung diterbangkan dengan pesawat Garuda selanjutnya.  Penumpang juga tidak ada yang mengalami luka sedikitpun sehingga tidak perlu perawatan.
Otoritas bandara Adisutjipto sama sekali tidak menutup bandara tersebut karena evakuasi bisa dilaksanakan dengan cepat. Selain itu, setelah semua sisi landasan di cek dan tidak terjadi kerusakan sedikitpun maka bandara tetap dibuka seperti biasanya. (erl)