Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Pindah ke Lapak Baru, Pedagang Kali Lima Teras Malioboro 2 Sampaikan Harapan Ini
11 Januari 2025 20:18 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bahkan kirab Mangayubagyo yang digelar Selasa (7/1/2025) lalu rupanya menjadi bentuk penyambutan 600 PKL yang akan menempati lapak baru tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi. Dia tak menepis masih ada sebagian pedagang di Teras Malioboro 2 yang menolak dan mendesak pengundian ulang untuk mendapatkan lapak di lokasi jualan baru itu.
Namun, kata Srie, Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tetap melaksanakan relokasi itu sesuai tenggat awal Januari 2025 ini dan berharap kehadiran Teras Malioboro terus menjadi ekosistem akan aspek ekonomi, sosial dan pariwisata di Kawasan Sumbu Filosofi itu.
"Pertengahan Januari 2025 harapannya pemindahan sudah selesai, dari segi tempat sudah siap tinggal dibersihkan saja lapaknya oleh masing-masing pedagang. Termasuk fasilitas listrik, air, toliet, musola, dan area publik seperti ampiteater yang berada di tengah," kata Srie.
ADVERTISEMENT
Dia juga menyampaikan lokasi Teras Malioboro yang saat ini berada di Ketandan maupun Beskalan itu terbuka menerima masukan ataupun saran untuk optimalisasi kehadiran dan fungsinya sebagai sebuah ekosistem budaya, ekonomi dan pariwisata.
"Sesuai kontrak awal dan undian lapak yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu secara transparan. Tentu ini semua prosesnya bertahap, untuk itu kami terbuka menerima masukan yang membangun supaya TM bisa berjalan optimal,” imbuhnya.
Nantinya ada 1.041 pedagang yang akan menempati dua kawasan tersebut. Srie menyampaikan Pemda DIY sengaja membuat kawasan TM 2 menjadi estetis agar selain meningkatkan sektor ekonomi namun juga pariwisata dan kebudayaan di DIY.
Selain itu, juga membawa budaya Tionghoa dalam arsitektur TM 2 Ketandan yang memang berada di kawasan Pecinan. Sedangkan di TM 2 Beskalan, arsitekturnya disesuaikan dengan TM 1 karena kedua kawasan tersebut menyatu.
ADVERTISEMENT
"Kita bawa budaya disini. Bagaimana pariwisata itu (semakin hidup) dengan adanya (desain arsitektur pecinan) untuk bisa bersinergi," ucapnya.
Sementara Siti Sumiatun, salah seorang pedagang kaos dan batik mengaku sengaja pindahan lebih awal agar bisa segera membuka kios di TM 2 Ketandan.
Dia mengungkap pada pertengahan Januari 2025 nanti, seluruhnya sudah harus pindah dari TM 2 yang sebelumnya berlokasi di sebelah kantor DPRD DIY.
Pasca melihat kawasan TM 2 Ketandan yang sudah selesai pembangunannya, dia mengaku bersyukur mendapatkan kios baru.
Meski belum sempurna, katanya, TM 2 di Ketandan cukup representatif bagi para pedagang.
"Ya kalau lebih banyak pengunjung yang tahu, akan semakin banyak yang beli dan jualan kami jadi laku," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Harapan senada juga disampaikan oleh pedagang yang lain. Mereka menginginkan lokasi yang baru ini betul-betul dapat mendatangkan banyak wisatawan yang ingin membelanjakan uangnya untuk oleh-oleh.
(M Wulan)