Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Plafon ruang kelas yang ambrol kembali terjadi di wilayah Gunungkidul . Kalo ini, plafon ruang kelas 2 SD Negeri Sendangsari yang berada di Dusun Plumbungan Kalurahan Putat Kapanewon Patuk ambrol, Rabu (30/11/2022).
ADVERTISEMENT
Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Karena ambruknya plafon tersebut terjadi sebelum jam pembelajaran dilaksanakan sehingga ruangan masih dalam keadaan kosong belum ada siswa yang masuk.
Kepala SD Negeri Sendangsari, Tri Kumardono mengatakan, peristiwa tersebut terjadi dua kali. Peristiwa yang pertama diketahui pukul 06.30 WIB oleh wali murid yang datang mengantarkan anaknya untuk sekolah. Saat itu, plafon di ruang kelas 2 belum ambrol secara keseluruhan.
"Enternit atau plafon yang ambrol terjadi di kelas 2," terangnya.
Usai ambrol plafon yang pertama kemudian siswa dilarang masuk karena dikhawatirkan akan ada ambrol susulan. Kemudian ternyata benar karena pada pukul 07.00 WIB plafon kembali ambrol, sehingga seluruh Eternit runtuh.
Ia menduga peristiwa tersebut terjadi karena usia plafon yang sudah usang karena keberadaannya dibangun setelah gempa di 2006 lalu. Di samping itu, kondisi ruangan yang lembab mengakibatkan plafon rapuh.
ADVERTISEMENT
“Mungkin karena usia dan lembab sehingga plafonnya rapuh. Ini menyebabkan plafon mudah runtuh,” katanya, Rabu siang.
Dia menambahkan peristiwa ini akan dilaporkan ke Dinas Pendidikan Gunungkidul serta koordinasi dengan komite sekolah untuk proses perbaikan. Karena pembiayaan perbaikan melalui Dinas Pendidikan setempat.
Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati mengatakan, sudah meminta bidang sarana prasarana untuk mengecek ke lokasi sekolah yang plafonnya runtuh. Adapun perbaikan akan dilihat dari kondisi kerusakan.
“Ya kalau rusaknya ringan, bisa diperbaiki dengan menggunakan dana BOS,” kata Nunuk.
Kapolsek Patuk, Kompol Sumadi mengatakan, usai kejadian pihaknya langsung mendatangi SD tersebut. Dia bersama dengan para anggota melaksanakan kerja bhakti membersihkan reruntuhan bersama relawan dan warga sekitar.
"Kami juga melakukan pengecekan. Kami minta agar plafon ruangan kelas 1 juga sekalian diturunkan karena sudah membahayakan. Sudah menghitam dan terlihat rapuh," kata dia.
ADVERTISEMENT