Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Platform Edukasi Ini Sediakan Layanan Tanya Jawab soal Susu Sapi Berbasis AI
30 Juni 2024 20:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), prevalensi alergi protein susu sapi pada anak di bawah usia 5 tahun di Indonesia berkisar antara 2% hingga 7,5% atau sekitar lebih dari 1,6 juta anak di Indonesia yang beresiko mengalami alergi susu sapi. Angka ini tergolong perlu mendapat perhatian dari berbagai macam pihak.
ADVERTISEMENT
Kondisi alergi tersebut penting untuk menjadi perhatian serius bagi orang tua, karena jika tidak ditangani dengan tepat dapat berpotensi menghambat tumbuh kembang optimal anak.
"Alergi protein susu sapi terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi tidak normal terhadap protein susu sapi sehingga dapat menimbulkan beberapa gejala termasuk pada saluran cerna yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting dalam susu sapi," ujar Dokter Zahrah Hikmah, Dokter Anak Spesialis Konsultan Alergi & Imunologi, Minggu (30/6/2024).
Menurutnya, peran orang tua khususnya Ibu sangat penting untuk mencegah dan menangani kondisi alergi, termasuk pemberian nutrisi yang tepat. Lebih lanjut resiko alergi yang terjadi ternyata belum diikuti dengan pemahaman dan penanganan yang tepat dari orang tua.
"Banyak pula yang menyepelekan kondisi ini, sehingga tidak langsung berkonsultasi ke dokter, tetapi mencoba mengambil solusi sendiri, dan bahkan tetap memberikan susu sapi untuk anaknya meskipun sudah timbul gejala," ujarnya prihatin.
ADVERTISEMENT
Untuk itulah, dibutuhkan edukasi mengenai alergi secara komprehensif yang senantiasa diperbaharui serta mudah dipahami dan dari sumber yang terpercaya, sehingga orang tua dapat mengenali gejala alergi dan segera mengkonsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan diagnosa dan penangan yang tepat.
Dalam rangka memperingati Pekan Alergi Sedunia, SGM Eksplor ISOPRO SOY bersama dengan layanan kesehatan digital HelloSehat meluncurkan platform edukasi digital “Soya Generasi Maju”.
Platform ini merupakan website pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menyediakan informasi lengkap dan tervalidasi dan layanan tanya jawab berbasis AI pertama dengan sumber yang telah tervalidasi oleh expert seputar kondisi tidak cocok susu sapi yang mungkin dialami si Kecil agar para orang tua lebih mengenali berbagai gejala, dan penanganannya agar si Kecil tumbuh optimal.
ADVERTISEMENT
"Platform ini merupakan salah satu komitmen SGM Eksplor ISOPRO SOY untuk mendukung edukasi dan memberikan layanan tanya jawab berbasis AI pertama dengan sumber yang telah tervalidasi oleh expert sebagai sumber terpercaya bagi para Bunda di Indonesia agar dapat memastikan semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh optimal dan menjadi generasi maju, termasuk mereka yang tidak cocok susu sapi.” ujar Brand Manager SGM Eksplor ISOPRO SOY, Claresta Constantine.
Meskipun memiliki kondisi tidak cocok susu sapi, bukan berarti anak tidak perlu minum susu. Penting bagi para orang tua untuk memberikan alternatif nutrisi tepat, aman dan sama baiknya dengan susu sapi, sesuai dengan rekomendasi tenaga kesehatan. Formula berbasis Isolat protein kedelai atau soya yang telah difortifikasi untuk anak di atas 1 tahun yang dapat menjadi pilihan sumber protein alternatif untuk anak yang tidak cocok susu sapi.
ADVERTISEMENT
"“Melalui produk SGM Eksplor ISOPRO SOY dan rangkaian platform edukasi digital ‘Soya Generasi Maju’, kami berharap para Bunda dapat semakin tanggap dalam menangani kondisi tidak cocok susu sapi pada si Kecil serta dapat memberikan nutrisi SGM Eksplor ISOPRO SOY," tutupnya.