Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Polusi Udara Dinilai Ancam Tumbuh Kembang Anak
17 September 2023 14:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
World Health Organization (WHO) mencatat 9 dari 10 orang menghirup udara tercemar. Diperkirakan ada sekitar 7 juta orang meninggal tiap tahun karena polusi udara.
ADVERTISEMENT
Sejumlah penelitian memperkirakan ada hubungan antara polusi udara dengan gangguan alergi pernapasan, dan infeksi pada anak. Masalah ini tidak hanya dialami anak Indonesia saja, tetapi juga dunia.
Institute for Health Metrics and Evaluation memperkirakan bahwa pada 2019, terdapat 28,14 kematian per 100,000 populasi anak di Indonesia yang berhubungan dengan paparan polusi udara.
Polusi udara memicu sitokin pro-inflamasi yang dapat memperburuk peradangan alergi pada saluran pernapasan. Menurut penelitian tersebut, keseimbangan dan variasi mikrobiota usus perlu dijaga untuk mengurangi dampak buruk polusi udara pada anak-anak. Hal ini karena mikrobiota usus memiliki peran penting bagi kesehatan anak, seperti mendukung perkembangan saraf, memperbaiki keseimbangan sistem imunitas tubuh, mengurangi inflamasi akibat alergi, serta metabolisme pada anak.
ADVERTISEMENT
“Anak-anak lebih rentan terhadap polusi udara. Secara fisiologis, organ tubuh mereka seperti otak dan paru-paru masih dalam tahap pertumbuhan. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap masalah kesehatan akibat polusi udara,” kata peneliti Peneliti Studi “The Notorious Triumvirate in Pediatric Health: Air Pollution, Respiratory Allergy, and Infection”, Anang Endaryanto, Minggu (17/9/2023).
Meskipun pengaruh langsung polusi udara terhadap alergi pernapasan masih dalam penelitian, angka gangguan alergi pernapasan dan infeksi pada anak tetap tinggi di daerah dengan tingkat polusi yang tinggi.
“Hal ini disebabkan oleh polusi udara yang memicu reaksi peradangan yang memperburuk alergi pernapasan.” Katanya.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa polusi udara yang tertelan menyebabkan disbiosis atau ketidakseimbangan mikrobiota usus, sehingga dapat memicu respons sistem imun yang menimbulkan reaksi alergi pada anak.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, interaksi yang lebih aktif di antara sel-sel imun dan memicu peradangan, sehingga mengubah komposisi mikrobiota usus agar lebih sesuai dengan perubahan lingkungan di pencernaan.
“Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan intervensi untuk menjaga kesehatan anak di tengah polusi, seperti memberikan makanan bernutrisi yang mengandung probiotik dan prebiotik untuk kesehatan pencernaan anak yang dapat mendukung daya tahan tubuhnya,” ujar Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Ray Wagiu Basrowi.
Dalam menghadapi situasi polusi udara ini, sudah saatnya orang tua di Indonesia lebih menyadari pentingnya menjaga kesehatan anak, mulai dari memperhatikan dampak polusi udara pada anak dan bagaimana cara pencegahannya.
“Orang tua yang perlu melakukan upaya pencegahan dengan salah satunya memastikan asupan nutrisi yang dapat mendukung sistem kekebalan tubuh anak, sehingga mereka bisa tetap sehat dan tumbuh secara maksimal menjadi anak generasi maju,” tutup Ray.
ADVERTISEMENT
Tonton video menarik dari Tugu Jogja: