Konten Media Partner

Ponpes di Gunungkidul Mulai Terima Santri Mondok

21 Agustus 2020 20:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Santri mengaji dengan menggunakan masker dan menerapkan jarak fisik di Pondok Pesantren Daarul Qur'an Al Kautsar, Bogor. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Santri mengaji dengan menggunakan masker dan menerapkan jarak fisik di Pondok Pesantren Daarul Qur'an Al Kautsar, Bogor. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Kendati saat ini di Kabupaten Gunungkidul tengah mengalami lonjakan jumlah kasus terkonfirmasi positif namun sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Gunungkidul sudah mulai mengumpulkan para santri. Para santri baik dari Gunungkidul maupun luar daerah sudah mulai mondok dengan protokol kesehatan ketat.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul, Arief Gunadi mengatakan, pondok-pondok pesantren yang diperkenankan menerima santri mereka kembali adalah pondok pesantren yang telah mengantongi izin dari tim gugus tugas percepatan penanggulangan COVID-19 Gunungkidul. Dan sejak Juli lalu, para santri sudah berangsur mendatangi pondok di Gunungkidul.
"Contohnya Pondok Pesantren Darul Quran, Pondok Pesantren Al Mumtaz dan Pondok Pesantren Al Hikmah. Mereka sudah mengajukan izin, kami kroscek bersama tim gugus tugas percepatan penanggulangan COVID-19," ujarnya, Jumat (21/8/2020) ketika dikonfirmasi.
Sebelum mengeluarkan izin, Kantor Kemenag dan Tim Gugus Tugas Percepatan Pengananan COVID-19 telah mendatangi Pondok Pesantren tersebut untuk mengecek kesiapan mereka. Terutama terkait sarana pra sarana, sudah memenuhi seperti kamar untuk karantina mandiri santri dari luar daerah, sarana cuci tangan dan lainnya.
Informasi selengkapnya klik di sini.
Arief menambahkan, santri dari luar daerah wajib mengisolasi diri selama 14 hari berturut-turut. Mereka sebenarnya menjalani karantina di pondokan pondok pesantren tersebut namun belum boleh mengikuti kegiatan pembelajaran selama 14 Hari. Untuk proses mondok bisa dilksanakan setelah karantina berakhir.
Informasi selengkapnya klik di sini.
Di samping itu untuk tidur, makan alatnya harus sendiri-sendiri tidak boleh bergantian. Saat beribadah juga harus jaga jarak seperti yang sudah disarankan selama ini. Tujuannya agar aktivitas pondok pesantren ini tidak menjadi Sarana penyebaran penyakit covid 19.
ADVERTISEMENT
"Tentu kita tidak ingin pondok pesantren menjadi klaster penularan COVID-19,"terangnya.
Pengurus Pondok Darul Quran, Kapanewon Wonosari, Ariyanto mengatakan, kedatangan santri ada 4 gelombang sejak bulan Juli kemarin. Dan saat ini sudah ada sekitar 200 santri yang mulai melakukan aktivitas di pondoknya. Mereka datang tidak secara bersamaan karena sesuai dengan panggilan dari pengelola pondok pesantren.
"Kita undang secara bertahap, tidak sekaligus," ungkapnya.
Sebenarnya Pondok pesantren ini memiliki 878 santri Darul Quran yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara. Namun kedatangannya kembali pun juga harus dengan protokol ketat. Pihaknha memang menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat bagi para santri hingga tenaga pendidik.
Prosedur ketat dilakukan untuk akses keluar-masuk lingkungan pesantren. Di mana para santri yang akan kembali ke pesantren diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Termasuk diwajibkan untuk membawa perlengkapan ibadah, alat-alat kebersihan, hingga peralatan makan sendiri.
ADVERTISEMENT
"Mereka harus menunjukkan Surat Keterangan Sehat dari fasilitas kesehatan setempat," ujar Aryanto.