Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Prabowo Subianto Resmi sebagai Presiden RI, Haedar: Utamakan Kepentingan Bangsa
21 Oktober 2024 14:43 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir ikut menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Pesiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Minggu (20/10/2024).
ADVERTISEMENT
Dalam momen ini, sejumlah pesan disampaikan oleh Haedar mengingat Prabowo akan melanjutkan dan memimpin Pemerintahan yang selama ini dipegang oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Salah satu yang disoroti adalah terkait hajat hidup 270 juta rakyat Indonesia yang harus dilindungi. Kata dia, kepemimpinan nasional selama lima tahun ke depan harus menjadi kekuatan yang memimpin Indonesia dengan jiwa dan visi kenegarawanan tertinggi untuk menjaga persatuan, kemakmuran, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, serta menjadi suri teladan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Utamakan kepentingan bangsa dan negara dari kepentingan diri dan kelompok sendiri. Diharapkan Kabinet terpilih benar-benar dapat membantu sepenuhnya kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden yang bekerja dan berkhidmat seutuhnya untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam keterangannya, Minggu (20/10/2024).
ADVERTISEMENT
Haedar mengapresiasi pidato perdana Presiden Prabowo yang disampaikan di hadapan hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) dan juga tamu negara yang hadir sesuai dirinya resmi dilantik sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia.
Kata dia, pidato Presiden Prabowo itu mengandung komitmen, pandangan, sekaligus sikap tegas untuk senantiasa menjaga konstitusi serta kedaulatan pangan, menghadapi kemiskinan, politik luar negeri yang bebas aktif, pengelolaan sumberdaya alam yang bertanggungjawab, dan menegakkan kadaulatan Indonesia.
Selain itu ada pula ajakan kepada seluruh pejabat negara untuk berani menghadapi segala masalah, tantangan, ancaman, kesulitan, dan gangguan yang akan dihadapi Indonesia kedepannya. Haedar juga mengapresiasi Prabowo atas keterbukaan dan ajakan untuk jujur menghadapi realitas dan masalah Indonesia.
"Presiden mengingatkan seluruh pejabat negara dan para pemimpin negeri agar membela kepentingan rakyat di atas segalanya, hidup bersih, menjaga persatuan dan kebersamaan, tidak saling mencaci dan membenci, serta menjadi teladan dalam perkehidupan berbangsa dan bernegara,” terangnya.
ADVERTISEMENT
“Para pejabat diingatkan bahwa kunci segala hal berada pada para pemimpinnya dan jangan sampai terjadi seperti pepatah “ikan busuk dimulai dari kepala”. Penghargaan Presiden Prabowo atas jasa para pahlawan dan rakyat maupun prestasi para Presiden sebelumnya sejak Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo menunjukkan jiwa kenegarawanan beliau yang memiliki tradisi besar untuk saling menghargai antar pemimpin bangsa sesuai kiprahnya masing-masing yang spesifik dan penting dalam sejarah perjuangan kebangsaan dan kenegaraan Indonesia,” sambungnya.
Dia berharap pemerintahan Prabowo-Gibran ini dapat mewujudkan kemajuan Indonesia sejalan dengan“Asta Cita”. Yaitu memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM), lalu memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru, meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
ADVERTISEMENT
Selain itu juga memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas, melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
"Juga memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba dan adanya penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur," tandasnya.
(M Wulan)
Live Update