Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Produksi Sampah di Yogyakarta Berkurang 573 Ton Selama Pandemi COVID-19
28 April 2020 12:02 WIB
ADVERTISEMENT
Imbauan pemerintah untuk tidak terlalu banyak keluar rumah atau bekerja dari rumah ternyata tak membuat produksi sampah di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Bantul menurun drastis. Sehingga rata-rata sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan nyaris sama setiap bulannya.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Pengelolaan Sampah TPST Piyungan, Fauzan Umar mengungkapkan, meskipun di DIY tak banyak aktivitas akibat pandemi COVID-19 namun tak membuat produksi sampah berkurang banyak. Sebab produksi sampah ternyata hanya berpindah dari tempat bisnis ke rumah-rumah penduduk di mana warga lebih banyak berdiam diri di rumah.
Dalam data yang ada di TPST Piyungan hingga 26 April 2020 kemarin, sampah yang dibuang ke TPST sejak awal tahun hingga akhir April 2020 kemarin cenderung sama meskipun ada sedikit penurunan di bulan April. Penurunan tersebut karena ada belum tutup buku dan juga karena TPST Piyungan sempat berhenti beroperasi selama 5 hari akibat kendala teknis.
"Dari data kami, ternyata COVID-19 tidak ada pengaruh dengan volume sampah yang dihasilkan setiap hari," tutur Fauzan, Selasa (28/4/2020).
ADVERTISEMENT
Pihaknya mencatat, rata-rata sampah yang masuk ke TPST Piyungan selama bulan Januari adalah 628,088 ton. Namun secara keseluruhan sampah yang masuk dari Kota Yogyakarta sebesar 628,86 ton, Kabupaten Sleman sebanyak 627,487 ton dan Bantul sebanyak 627,919 ton atau semuanya mencapai 1.884,265 ton.
Di bulan Februari 2020 memang terlihat ada penurunan rata-rata sampah yang masuk ke TPST Piyungan, menjadi 620,401 ton. Di mana produksi sampah paling banyak adalah berasal dari Kota Yogyakarta yaitu sebesar 621,046 ton. Sleman menyumbang sampah selama bulan Februari sebanyak 619,261 ton dan Kabupaten Bantul sebanyak 620,896 ton.
"Secara keseluruhan sampah yang masuk ke TPST Piyungan selama bulan Februari adalah 1.861,203 ton," paparnya.
Produksi sampah justru terlihat naik signifikan di bulan Maret di mana rata-rata sampah yang dibuang ke TPST Piyungan mencapai 696,303 ton. Secara keseluruhan sampah yang dibuang ke TPST Piyungan sebenarnya adalah 2.088,909 ton. Di mana penyumbang terbanyak berasal dari Bantul sebesar 697,046 ton, kemudian Kota Yogyakarta sebanyak 696,938 ton dan Kabupaten Sleman sebesar 694,925 ton.
ADVERTISEMENT
Di bulan April terjadi sedikit penurunan karena TPST Piyungan sempat berhenti beroperasi selama 5 hari akibat penataan. Hingga tanggal 26 april 2020 kemarin, produksi sampah di DIY rata-rata mencapai 505,073 ton, namun secara keseluruhan yang masuk adalah 1.515,218 ton.
"Selama bulan April 2020, produksi Sampah Kabupaten Sleman mencapai 506,157 ton, Kota Yogyakarta 502,767 ton dan Bantul mencapai 506,294 ton," ungkapnya.
Menurut Fauzan, Pandemi COVID-19 hanya mengakibatkan pergeseran pola produksi sampah ke rumah-rumah penduduk. Ia mencontohkan, saat pergi wisata maka sampah orang tersebut pindah lokasi wisata. Pada saat di rumah, sampahnya tinggal di rumah.
"Sama saja toh. Jumlah sampah yang dihasilkan toh dari setiap orang," tambahnya.
Saat ini, kondisi TPST Piyungan sudah kembali normal usai tutup selama 5 hari beberapa waktu yang lalu. Kendati demikian, ia meyakini tidak akan berlangsung lama dan sampah-sampah akan kembali menumpuk.
ADVERTISEMENT