Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Promosikan 13 Warisan Budaya Tak Benda, Menbud Tekankan Pemanfaatan Teknologi
23 November 2024 19:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kementerian Budaya (Kemenbud) melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) berupaya untuk terus mempromosikan berbagai potensi peninggalan berupa 13 Warisan Budaya TaK Benda (WBTb) atau yang telah tercatat dalam UNESCO guna memajukan kebudayaan Indonesia
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan diselenggarakannya Pekan Warisan Budaya Tak Benda 2024 atau Intengible Cultural Heritage (ICH) pada 23-28 November 2024 yang dibuka oleh Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon di Museum Benteng Vredeburg, Ngupasan, Gondomanan, Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Mengusung tema ‘Indonesia Menuju Ibukota Budaya Dunia’, berbagai kegiatan akan digelar dalam Pekan WBTb ini. Mulai dari pertunjukan seni budaya, pameran 13 ICH dengan narasi filosofi di dalamnya, workshop tari Saman, Pencak silat dan Jamu, seminar tentang wayang, hingga sarasehan keris.
Sejumlah koleksi keris dan wayang milik Fadli Zon turut dipamerkan pada kegiatan tersebut.
Adapun 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang telah dienkripsi UNESCO adalah kesenian wayang (2008), keris (2008), batik (2009), pendidikan dan pelatihan batik (2009), angklung (2010), tari Saman (2011), tas Noken (2012), 3 genre tari Bali (2015), kapal Pinisi (2017), tradisi Pencak Silat (2019), Pantun (2020), Gamelan (2021), dan Budaya Sehat Jamu (2023).
ADVERTISEMENT
Tidak hanya sekedar pameran, warisan tersebut nantinya akan ditampilkan dengan New Media Art. Seperti pertunjukan kesenian wayang akan dipertunjukkan dengan mengkolaborasikan berbagai media baik melalui wayang kulit, wayang orang dan video mapping dengan judul “Sang Dewaruci”.
Terdapat unsur teknologi yang akan menjadi suguhan yang berbeda untuk bisa dinikmati oleh para pengunjung di Museum Vredeburg.
Menbud, Fadli Zon menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi dalam menampilkan kebudayaan dianggap sebagai hal yang tidak bisa dihindari dan menjadi relevan seiring dengan perubahan zaman.
Ia berharap dengan adanya pemanfaatan teknologi dalam bidang kebudayaan kedepan bisa memberikan motivasi dalam berbagai hal.
“Zamannya sudah berbeda, jadi arahnya sudah ke dunia digital, seperti sentuhan-sentuhan teknologi sehingga membuat cerita wayang lebih relevan. Generasi muda juga bisa menikmati dan beradaptasi dengan itu,“ ungkap Fadli.
ADVERTISEMENT
“Dengan perpaduan wayang golek, wayang kulit, dan kemudian wayang orang dengan dukungan new media, tentunya pertunjukan akan lebih menarik. Durasi dan bahasanya juga disesuaikan sehingga mudah dimengerti semua kalangan masyarakat,” sambungnya.
Meski memadukan unsur digital, kolaborasi wayang di ICH Festival 2024 tetap menghadirkan pertunjukan yang sesuai pakem dan nilai-nilai tradisi seni budaya. Hadirnya video mapping tidak mengurangi teknis dan penyajian pertunjukan wayang yang kaya akan ajaran moral dan etika. (Hadid Husaini)