Konten Media Partner

Puluhan Psikolog Memulihkan Trauma Korban Penyerangan Gereja Bedog

19 Februari 2018 20:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Gereja Bedog usai penyerangan (Foto: Haris Erdyanto)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Gereja Bedog usai penyerangan (Foto: Haris Erdyanto)
ADVERTISEMENT
Keuskupan Agung Semarang (KAS) masih terus melakukan upaya intensif untuk penyembuhan trauma (trauma healing) umat Santa Lidwina, Stasi Bedog, Gamping, Sleman Yogyakarta. Kegiatan terapi trauma healing masih akan dilakukan oleh tim Trauma Healing (TH) hingga sebulan ke depan.
Puluhan Psikolog Memulihkan Trauma Korban Penyerangan Gereja Bedog (1)
zoom-in-whitePerbesar
Juru bicara Gereja St Lidwina, Suki Ratnasari menjelaskan, sejak dibentuk, puluhan psikolog sudah diterjunkan untuk membantu menghilangkan rasa trauma umat
ADVERTISEMENT
"Ada sekitar 20-30 psikolog yang bantu menangani. Hingga kini tim TH sudah menangani sekitar 127 umat Gereja st Lidwina yang menjadi korban psikis," ujar Kiki, panggilan akrab Suki di Gereja Santa Lidwina Stasi Bedog, Gamping Sleman, Yogyakarta Senin (19/02).
Ia menjelaskan penyembuhan trauma dilakukan dengan cara membentuk posko-posko trauma healing. Umat yang ingin disembuhkan diminta untuk berkonsultasi mendatangi posko tersebut. "Poskonya ada di Gereja Kumetiran, Gereja Santa Lidwina atau bisa langsung menghubungi tim kami," jelas Kiki.
Tim TH kemudian akan mengajak umat bicara dan konsultasi untuk mengetahui bagaimana penanganan dan penyembuhannya. Sejauh ini efek trauma terparah yang dirasakan korban adalah merasa khawatir dan takut pergi ke gereja. Namun ia memastikan tidak ada umat yang sampai harus minum obat penenang akibat cemas dan takut berlebih.
ADVERTISEMENT
Selama sebulan ke depan, tim juga akan jemput bola untuk mendekati umat yang merasakan dampak psikologi dari aksi teror pekan lalu. (cia)