Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
Puncak Peringatan SU 1 Maret, Tank Tempur Diserbu Wisatawan
4 Maret 2018 14:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
![Puncak Peringatan SU 1 Maret, Tank Tempur Diserbu Wisatawan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1520149736/1520149734171_72tl1i_ucotlf.jpg)
Puncak peringatan Serangan Oemoem 1 Maret 1949 di Yogyakarta, Minggu (4/3) berlangsung seru dan heboh. Pada peringatan itu, sejumlah kendaraan tempur TNI ikut unjuk tampil melintas jalan Malioboro dengan disaksikan ribuan warga dan wisatawan.
ADVERTISEMENT
Mulai dari panser Anoa sampai tank-tank AMX dengan moncong meriam panjangnya melintas dengan gagah dan membuat pengunjung takjub.
Namun yang paling seru tatkala para warga yang diundang naik oleh para TNI di bagian atas tank-tank dan kendaraan lapis baja sangar itu.
Sebagian warga pun langsung ikut naik kendaraan lapis baja itu dan berpawai bersama jajaran TNI.
“Ini baru pertama kali naik di atas tank, seneng dan bangga,” ujar Solikhin (25 tahun), warga Gunung Kidul Yogyakarta yang datang bersama teman-temannya untuk menonton acara itu.
Tank-tank dan kendaraan tempur itu melintasi Malioboro lalu masuk ke halaman parkir Benteng Vredeburg.
![Puncak Peringatan SU 1 Maret, Tank Tempur Diserbu Wisatawan (1)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1520149746/1520149745481_xjhws9_naig8x.jpg)
Di lokasi depan Vredeburg, jajaran marching band sudah menyambutnya.
Tak hanya naik kendaraan tempur itu yang membuat warga dan wisatawan terhibur. Sebelum karnaval, digelar juga aksi teaterikal yang menggambarkan peristiwa Serangan Oemoem 1 Maret 1949 silam.
ADVERTISEMENT
Digambarkan para prajurit Belanda mencoba memasuki Benteng Vredeburg yang dijaga oleh para pejuang Indonesia. Bunyi letusan petasan dan peluru hampa di udara yang memekakkan telinga saling bersahutan, menggambarkan dahsyatnya pertempuran di masa silam.
“Peringatan ini untuk mengenang lagi para pahlawan yang dulu gugur dalam peristiwa ini,” ujar Ketua Panitia Peringatan SO 1 Maret,Sudjono.
Sudjono mengatakan sedikitnya ada 200 peserta teribat dalam teaterikal itu.
Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan peristiwa serangan terhadap kota Yogyakarta besar-besaran yang yang direncanakan untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa Republik Indonesia masih ada. (atx)