Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Ramayana Ballet Purawisata, Tampil 42 Tahun Tanpa Libur
12 Agustus 2018 0:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Pertunjukan sendratari Ramayana yang disajikan grup Ramayana Ballet Purawisata (RBP) berhasil menarik perhatian ratusan wisatawan domestik dan mancanegara. Sajian seni budaya tersebut sudah sudah berlangsung selama 42 tahun.
ADVERTISEMENT
"Selama periode 1976 hingga 2018 ini, Sendratari Ramayana ini tidak pernah berhenti sehari pun. Bahkan ketika penonton yang hadir hanya satu orang," kata Dr. dr. Ulla Nucharawaty, MM, Direktur Utama Mandira Baruga kepada para pengunjung di depan Amphitheater Mandira Baruga, Yogyakarta pada Jumat (10/8).
Ia mengatakan, awal pembentukan sendratari Ramayana RBP itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan mendapatkan hiburan kebudayaan yang menarik di Yogyakarta.
Saat itu, kata dia, sudah ada sendratari Ramayana yang digelar di Candi Prambanan, namun pertunjukan itu hanya dilakukan setiap dua minggu sekali.
Jadi, katanya, bagi wisatawan yang tepat hadir saat jadwal pertunjukan itu, bisa menikmatinya, namun bagi yang tidak sesuai jadwal, maka mereka tidak bisa menikmatinya.
ADVERTISEMENT
"Karena itu, kami ingin juga menjangkau mereka dengan mengadakan pertunjukan sendratari Ramayana setiap malam, agar semua wisatawan bisa menikmati pertunjukan sendra tari Ramayana ini," paparnya.
Hingga kini pertunjukan seni tersebut telah kondang di mancanegara. Sebagian besar penontonnya adalah turis asing. Sebagai apresiasi terhadap perjalanan pertunjukan seni legendaris ini, manajemen Mandira Baruga yang juga mengelola Ayola Tasneem Convention Hotel Yogyakarta dan Gazebo Garden Resto itu akan menyajikan penampilan Ramayana Ballet yang lebih spektakuler dari biasanya.
“Bila biasanya hanya ada 20-an pemain, sekarang akan ada lebih dari 30 pemain yang diterjunkan, jadi semacam tarian kolosal. Puncaknya pada 10 Agustus akan menjadi ajang pertunjukan Ramayana Ballet yang lebih spektakuler,” ujar dia.
Ramayana Ballet Purawisata lanjutnya hingga kini terus eksis. Para pemain seperti pengrawit dan penari bahkan telah mengalami perubahan beberapa generasi. Pertunjukan seni itu telah dikembangkan tak hanya sebatas pentas seni namun juga disertai dengan layanan wisata seperti paket Dinner Performance yang memadukan makan malam sekaligus pertunjukan Ramayana Ballet. (*)
ADVERTISEMENT