Konten Media Partner

Ratusan Massa Padati Malioboro, Protes Imbas Maraknya Peredaran Miras di DIY

25 Oktober 2024 20:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa aksi dari FUI DIY melakukan aksi demonstrasi imbas maraknya perederan miras ilegal. (Foto : M Wulan)
zoom-in-whitePerbesar
Massa aksi dari FUI DIY melakukan aksi demonstrasi imbas maraknya perederan miras ilegal. (Foto : M Wulan)
ADVERTISEMENT
Ratusan massa demonstrasi yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) DIY memadati kawasan Malioboro, Jumat (25/10/2024).
ADVERTISEMENT
Mereka menggelar aksi long march sebagai bentuk protes imbas maraknya peredaran minuman keras (miras) yang terjadi di wilayah DIY belakangan ini.
Berbagai poster dibawanya sebagai alat atau media untuk menyerukan kepada masyarakat agar ikut memerangi peredaran miras ilegal ini.
Rata-rata berisi penolakan seperti 'Mari Berantas Miras Anak Cucu Kita Selamat Dunia Akherat', 'Minuman Keras Awal Kerusakan', 'Berantas Miras Sampai Tuntas'.
Juga ada spanduk bertuliskan 'Mijur Anak-anakmu Bisa Jadi Korban, Solusinya Berantas Sampai Tuntas'!, dan masih banyak lagi.
FUI DIY menilai banyaknya toko miras yang dibuka tanpa ada izin yang jelas utamanya di Sleman sangat meresahkan masyarakat mengingat anak-anak dapat dengan mudah bisa mendapatkan minuman alkohol dimana saja tanpa ada aturan yang melarangnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikhawatirkan akan merusak generasi muda yang notabene akan menjadi penerus bangsa di masa mendatang.
Selain itu, akibat miras itu, banyak muncul kejahatan jalanan karena mabuk dan secara tak sadar menyakiti warga lokal.
"Kami dari FUI resah terhadap miras dan kami ingin memberikan surat kepada Gubernur DIY agar peduli dan mau menerima perwakilan dari kami maka kami menunggu konfirmasi beliau dan berharap mau menerima audiensi kami terhadap persoalan miras," Ketua AM Forum Ukhuwah Islamiah (FUI) DIY, Fadlun Amin, Jumat (25/10/2024).
Lewat aksi ini, Fadlun mengatakan pihaknya ingin menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap maraknya minuman keras (miras) di DIY.
Dia juga menegaskan pentingnya audiensi dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk membahas dampak negatif yang ditimbulkan oleh miras. Apalagi belum lama ini juga ada insiden penganiayaan dan penusukan terhadap dua orang santri Ponpes Anak Fatimiyah Al Munnawir, Krapyak, yang dilakukan oleh sekelompok pemuda yang tengah menenggak minuman keras di sebuah kafe di Jalan Parangtritis (Paris), Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta pada Rabu (23/10/2024) lalu.
ADVERTISEMENT
"Kami mau mengadu ke Sultan soal miras yang semakin meresahkan dan juga efek negatifnya," tandasnya.
Setelah berjalan dari Titik Nol Kilometer, massa aksi ini menuju Kantor Gubernur DIY dan DPRD DIY untuk menyampaikan aspirasinya lebih lanjut.
(M Wulan)