Konten Media Partner

Ratusan Nasabah Geruduk Kantor Koperasi Simpan Pinjam di Jogja

7 Desember 2021 8:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nasabah yang geruduk kantor Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama. Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Nasabah yang geruduk kantor Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama. Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Puluhan nasabah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama menggeruduk kantor cabang di Jalan Sisingamangaraja, Yogyakarta, Senin (06/12/2021). Mereka meminta kepada pihak Koperasi segera mencairkan uang simpanan nasabah.
ADVERTISEMENT
Nasabah asal Godean, Nurlia menuturkan nasib mereka sudah lama terkatung-katung. Uang simpanan mereka di KSP Sejahtera Bersama tak bisa mereka cairkan. Padahal ada sekitar 10 ribu nasabah di DIY yang bernasib sama dengan mereka.
"Kalau simpanan di koperasi yang berkantor pusat di Bogor, Jawa Barat tersebut mencapai lebih dari Rp800 miliar," ujar dia, Senin (6/12/2021)
Sesuai kesepakatan awal, uang simpanan miliknya seharusnya bulan Desember ini pihaknya mendapatkan 4 persen dari total simpanan. Namun hingga saat ini tidak bisa mengambil uang yang sebelumnya mereka disimpan di KSP.
Nilai uang yang ia simpan di KSP tersebut tidaklah sedikit yaitu sebesar Rp 300 juta. Uang tersebut ia kumpulkan dari hasil jerih payah dirinya dengan suaminya sendiri. Uang tersebut sangat ia butuhkan saat ini karena harus membiayai kuliahnya anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
Pengusaha kos-kosan dan juga teknisi TV berlangganan ini mengaku bingung dengan nasib mereka. Berkali-kali upaya pencairan uang yang ia simpan di KSP sejak tahun 2015 tak bisa ia cairkan. Saat dia menanyakan ke kantor cabang, berbagai alasan disampaikan sehingga tabungannya tak bisa dicairkan.
"Di koperasi beralasan keputusan pencairan tabungan dari kantor pusat. Ternyata nasib yang sama dengan saya cukup banyak, hampir semua," terang dia.
Pensiunan Mitra Pemasaran di KSP Sejahtera Bersama Cabang Sisingamangaraja, Eddy Santosa, yang juga terkena prank koperasi tempat dia bekerja. Uang tabungannnya sekitar Rp 764 juta di koperasi tersebut juga raib dan tidak bisa dicairkan.
"Itu tiba-tiba uang saya di koperasi ini hilang dan tidak bisa dicairkan," ungkapnya.
Informasi selengkapnya klik di sini.
Koperasi bekas dia bekerja hanya memberikan janji untuk pencairan uangnya sejak beberapa bulan terakhir. Meski sudah ditagih lima kali, tidak sepeser pun tabungannya yang kembali. Anehnya dari rekening koran yang diprint-out, uang tabungan mereka sudah didebet atau dicairkan tetapi mereka tidak menerima uangnya.
ADVERTISEMENT
"Kami sama sekali tidak menerima uang tersebut. Uangnya kemana?" tanya dia.
Sementara Branch Manager KPS Sejahtera Bersama Cabang Sisingamangaraja, Nur Syamsiah yang menemui pendemo mengaku sudah berkali-kali juga menyampaikan keluhan nasabah ke kantor pusat. Namun sampai saat ini kantor pusat beralasan tidak memiliki dana untuk dicairkan bagi nasabah mereka.
"Barusan saya telpon dan memberikan laporan ke kantor pusat untuk memberikan gambaran kondisi [nasabah] di jogja. Kata kantor pusat kalau sudah ada uang tidak akan menunda-nunda [pencairan tabungan]," ungkapnya.