Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Ratusan Pedagang Teras Malioboro 2 Minta Kembali Jualan di Selasar
11 September 2024 15:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ratusan pedagang Teras Malioboro 2 kembali melakukan aksi unjuk rasa dengan long march dari TM 2 menuju Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (11/9/2024).
ADVERTISEMENT
Mereka juga memblokade Jalan Malioboro sembari menyuarakan isi tuntutannya yang kembali meminta agar dapat berjualan di area Selasar seperti pada sebelum dipindah. Beberapa di antaranya membawa poster berisi kekecewaan terhadap Pemerintah yang akan melakukan relokasi jilid 2 terhadap para pedagang tersebut.
Poster yang dibawa itu diantaranya 'Daster Ini Lebih Mahal Daripada Nurani', 'Aksi Kalian Membuat Takut Pengunjung Masuk Teras Malioboro 2', 'Kamis Sudah Bosan dengan Demo, Kami Butuh Berjualan dengan Tenang'. Selain itu, ada pula properti sindiran seperti Keranda hitam bertuliskan 'Partisipasi dan Transparansi Relokasi' juga spanduk yang turut dibawa bertuliskan 'Rakyat Bersatu Tak Bisa Dikalahkan'.
"Dari dulu kita mencoba bersurat ke Pemda DIY tapi selalu ditolak, selalu dilimpahkan ke Kota. Padahal kan yang namanya sumbu filosofi, kebijakan relokasi ini kan sebenarnya kebijakan dari Pemda DIY," kata Paguyuban Tri Dharma, Supriyati, Rabu (11/9/2024).
ADVERTISEMENT
Supriyati mengatakan telah berulang kali bersurat ke Pemerintah Daerah DIY untuk dapat dilibatkan dalam dialog relokasi tersebut. Namun permintaan itu selalu ditolak dan dilimpahkan ke Pemkot Jogja.
Oleh karenanya, mereka kembali menggelar aksi unjuk rasa ini untuk kepastian lebih lanjut terhadap rencana relokasi itu.
Bahkan tak sedikit yang meminta agar dapat kembali ke Selasar, pasalnya lebih menghasilkan uang dibandingkan di lokasi saat ini.
Jika pun tidak bisa kembali ke selasar Malioboro, para pedagang berharap tetap bisa berdagang di TM 2, mengingat mereka sudah dua tahun berjualan disitu dan lebih terlihat oleh wisatawan dibandingkan lokasi relokasi berikutnya.
"Kita sudah manut (mengikuti) dari selasar pindah ke TM 2, tapi setelah pindah ke TM 2 tidak pernah dijak urun rembug, tidak pernah diajak diskusi ujug-ujug di media massa dinas terkait menyatakan awal 2025 akan dipindah," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
(M Wulan)