Konten Media Partner

Ratusan Pelaku UMKM Jogja Didorong Melek Digital

9 Maret 2024 18:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KADIN DIY gelar pelatihan untuk para pelaku UMKM. Foto: M wulan
zoom-in-whitePerbesar
KADIN DIY gelar pelatihan untuk para pelaku UMKM. Foto: M wulan
ADVERTISEMENT
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY terus berkomitmen untuk memajukan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar bisa naik kelas secara masif. Salah satu upaya yang diyakini dapat membantu percepatan itu adalah dengan mengakselerasi digitalisasi UMKM.
ADVERTISEMENT
Melalui kegiatan 'UMKM Go Digital’ di Jogja Expo Center, Yogyakarta, ratusan UMKM diajak gencar melihat peluang dari adanya digitalisasi. Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin Provinsi DIY, Robby Kusumaharta mengatakan hal ini juga merupakan kelanjutan dari target 1000 UMKM di DIY agar bergabung didalam program yang akan mereka inisiasi.
Pihaknya melihat ratusan ribu UMKM di Jogja itu rata-rata masih berjalan masing-masing sehingga lamban perkembangannya.
"Saya yakin diantara 960 anggota Kadin baru ini sebagian besar adalah dari pelaku usaha mikro kecil ya, sehingga kegiatan ini merupakan penting sekali. Oleh sebab itu, keberadaan pelaku usaha ekonomi kreatif dapat menekan jumlah angka pengangguran dan kemiskinan di masyarakat dan juga mengurangi masalah kesenjangan antara golongan, pendapatan dan antar pelaku usaha," ujar Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin Provinsi DIY, Robby Kusumaharta dalam sambutannya di acara 'UMKM Go Digital', Sabtu (9/3/2024).
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan UMKM Go Digital ini, Kadin Indonesia berkolaborasi dengan Kadin DIY, juga Dinas Koperasi Provinsi DIY, menggandeng Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI).
Kata Robby, pelatihan ini bertujuan mengakselerasi digitalisasi UMKM Indonesia agar bisa naik kelas dan berdaya saing global sebagai salah satu strategi dari pilar Kesejahteraan dalam Peta Jalan Indonesia Emas 2045 yang disusun oleh Kadin Indonesia.
"Pelatihan website akan menjadi salah satu identitas usaha baru bagi para pelaku usaha mikro kecil yang akan memberikan informasi secara detail kepada calon pelanggan mengenai sebuah produk maupun layanan dari pelaku usaha," ucap dia.
Dalam kesempatan itu, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) turut serta meluncurkan Kampanye Literasi Digital, dan menawarkan domain website ‘.biz.id’ gratis selama satu tahun kepada UMKM anggota Kadin Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ketua PANDI, John Sihar Simanjuntak, menegaskan komitmen PANDI untuk berkolaborasi dengan Kadin Indonesia dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas UMKM guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Nantinya, UMKM juga akan mendapatkan pelatihan dalam penggunaan domain ‘.biz.id’ dan pelatihan digital marketing secara bertahap. Mereka belajar bagaimana membuat website, mengisi dan menjalin jejaring dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri.
"PANDI siap untuk berkolaborasi bersama Kadin Indonesia dan pemerintah setempat, dalam hal ini Yogyakarta, untuk mendukung para pelaku UMKM dengan memberikan pelatihan pembuatan website dengan menggunakan nama domain .biz.id yang merupakan nama domain khusus bagi UMKM. Pemanfaatan penggunaan domain ini bisa meningkatkan kelas mereka. Hal ini juga merupakan komitmen PANDI untuk mendukung UMKM Go Digital dan berdaulat," terangnya.
ADVERTISEMENT
Sementara Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Komunikasi dan Informatika, Firlie Hanggodo Ganinduto, pada kesempatan itu menjelaskan jumlah UMKM yang sudah terkoneksi dengan ekosistem digital di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Kegiatan ini menjadi peluang bagus untuk para UMKM di Jogja untuk mulai menjajaki pasar global lewat digitalisasi tersebut.
''Jumlah UMKM yang sudah go digital pada 2022 tercatat 19 juta unit usaha, dan hingga 2023 naik menjadi 22,8 juta,'' ujar Firlie.
Setidaknya ada 240 unit UMKM yang mengikuti pelatihan tahap pertama ini. Mereka merupakan hasil binaan Dinas Koperasi Provinsi DIY dan Bank BPD DIY.
Saat dijumpai, salah satu peserta yang merupakan mahasiswa di Universitas Mahakarya Asia, M. Opi Safinaz menyampaikan alasannya mengikuti pelatihan tersebut.
ADVERTISEMENT
Opi mengaku ingin mendapatkan ilmu bagaimana bisa memanfaatkan perkembangan teknologi dan promosi yang lebih kreatif untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
"Berhubung kita baru 5 bulan berjalan, untuk saat ini dari segi marketing masih sangat sederhana melalui WA. Kita belum fokus ke digital, masih melakukan promo biasa," kata dia.
"Yang diharapkan dari mengikuti kegiatan ini, (usaha) kita bisa berkembang sehingga membantu dalam arti rekan tim kita sendiri, supaya dapat penghasilan yang lebih bagus. Jika bisnis ini berkembang, kami juga ingin turunkan ilmunya ke adik adik tingkat. Sesuai slogan di kampus kita Universitas Mahakarya Asia yaitu kampus pencetak pengusaha," pungkasnya.
(M Wulan)