Konten Media Partner

Ratusan Pelaku Usaha Ramaikan Pasar Kangen Jogja

27 Juli 2023 20:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Pasar Kangen Jogja. Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pasar Kangen Jogja. Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Pasar Kangen Jogja menjadi salah satu acara yang dinantikan masyarakat Yogyakarta termasuk wisatawannya. Bagaimana tidak, aneka kuliner jadul hingga barang antik hadir untuk mengobati rasa rindu dan membuat pengunjung bernostalgia di masa lampau.
ADVERTISEMENT
Mengusung tajuk Gandeng Gendong, Kepala TBY, Purwiati menyampaikan sebagai event tahunan penyelenggaraan Pasar Kangen selalu membawa dampak peningkatan ekonomi masyarakat. Dampak perekonomian itu dapat dirasakan oleh para tenant yang turut berpartisipasi dalam event tersebut, serta warga di sekitar TBY.
"Karena ini (gelaran Pasar Kangen) memberikan dampak yang luar biasa kepada masyarakat utamanya terkait peningkatan ekonomi masyarakat. Harapan kami dengan tema Gandeng Gendong memberdayakan masyarakat bisa bersama-sama bergotong royong untuk pemberdayaan,” kata Kepala TBY, Purwiati, Kamis (27/7/2023).
Dalam penyelenggaraan Pasar Kangen Jogja kali ini, Koordinator Pasar Kangen, Ong Hari Wahyu mengatakan, telah dilakukan seleksi dan kurasi terhadap para tenant yang akan berpartisipasi dalam Pasar Kangen 2023. Setidaknya ada sekitar 1.800 tenant yang mendaftar, namun yang terpilih hanya 85 tenant kuliner dan 85 tenant kerajinan tradisional.
ADVERTISEMENT
"Dengan proses seleksi yang sangat luar biasa ini, kita telah menyeleksi dengan maksimal," katanya saat dijumpai usai pembukaan Pasar Kangen 2023.
Ia menyebut Pasar Kangen menghadirkan aneka makanan, barang lawas, hingga mainan tempo dulu dengan maksud dan tujuan tertentu. Sebab perkembangan zaman yang serba cepat seperti sekarang ini menggerus banyak budaya asli masyarakat Indonesia. Bahkan banyak pula yang hingga akhirnya kehilangan budayanya sendiri.
Di sisi lain, Ong melihat perkembangan teknologi itu semakin besar tantangannya untuk dunia usaha sehingga konsep Gandeng-Gendong menjadi penting untuk saling memberi pengetahuan baru, baik bidang teknologi maupun sistem manajemennya.
"Panganan tradisi harus dipertahankan kalau tidak kita kehilangan kebudayaan. Karena Pangan itu kebudayaan, jadi itu harus dipertahankan dan harus subtain (berkelanjutan) dan masyarakat harus beli. Ketika masyarakat mengonsumsi makanan pangan dari luar panganan awak dewe nengdi iki," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Ketika daya beli masyarakat meningkat, maka kita adalah mencintai produk kita sendiri, dan kuliner atau makanan Nusantara terus ada keberlanjutannya. Pada intinya Pasar Kangen merupakan ajang 'Ketahanan Pangan Nusantara'," sambungnya.
Sementara terkait pengolahan sampah, Ong mengaku telah mengkoordinasikan dengan semua tenant. Menurutnya, semua tenant harus menjaga kebersihan tempatnya selama acara berlangsung.
"Semua tenant wajib menjaga kebersihan atas tenantnya. Jadi mereka sudah dikasih tempat, datang bersih pulang bersih. Jadi semua harus bertanggungjawab atas sampahnya," pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan pelaksanaan Pasar Kangen akan diselenggarakan selama 10 hari yakni 27 Juli-5 Agustus 2023.
Menurutnya Pasar Kangen juga akan dilengkapi dengan berbagai pertunjukan tradisi yang ada di Yogyakarta serta performance art dari seniman-seniman Yogyakarta untuk memeriahkan gelaran di Taman Budaya Yogyakarta tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami mengutamakan makanan makanan masa lalu yang kemudian bisa dikenalkan, jadi tidak kemudian lebih banyakmakanan kekinian. Apa bedanya sama food buzer? Nah ini karena memang ada edukasi yang menjadi bagian penting di Pasar Kangen. Nah masyarakat juga kita suguhkan dengan atraksi kesenian supaya nuasannya lebih masuk. Masyarakat bisa menikmati makanan tradisional tetapi juga dapat nuansa tradisional dengan atraksi atraksi itu." tandasnya. (Maria Wulan)