Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Refly Harun: Orang Muda Harus Merawat Hukum dan Demokrasi
28 Maret 2018 10:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Refly Harun sedang menyampaikan materi dalam acara diskusi publik mengenai peluang politisi muda dalam pemilu 2019 di Bulaksumur, University Club UGM, Selasa (27/3). Foto : Yosephine Laura RPR/kumparan.com/tugujogja
ADVERTISEMENT
Partisipasi kaum muda dalam dunia politik sudah tidak diragukan lagi. Beberapa anggota partai politik maupun kader-kader politik didominasi oleh kaum muda. Kesempatan untuk menjadi politisi muda lebih terbuka dengan adanya sekolah khusus untuk mempersiapkan politisi muda, salah satunya adalah sekolah yang dikelola oleh Yayasan Satunama.
Namun dalam waktu yang bersamaan salah satu pakar hukum dan tata negara, Refly Harun, menjelaskan apa saja tantangan dan kekhawatiran dalam masa demokrasi kali ini. Salah satunya adalah masalah pemerintah yang belum menetapkan peraturan ataupun undang-undang secara tertulis dan pasti mengenai penjahat politisi yang mulai masuk ke Senayan.
Adanya mahar politik dan juga praktik vote buying juga menjadi salah satu tantangan bagaimana praktik-praktik tersebut seharusnya dihindari.
ADVERTISEMENT
"Saya khawatir demokrasi kita akan terbalik, apalagi TNI sudah mulai masuk ke lingkungan politik," ujar Refly dalam diskusi publik yang diadakan Yayasan Satunama di Ruang Bulaksumur, University Club UGM, Selasa (27/3).
Selain itu, kekhawatirannya juga muncul saat Perppu Ormas dan UU MD3 disahkan, ditambah lagi akan diaktifkan kembali pasal penghinaan terhadap presiden yang dulu sudah dihapus oleh MK. Dengan berbagai masalah tersebut, Refly berharap agar keterlibatan kaum muda dalam demokrasi tidak sekadar menjalankan saja, namun juga merawat dan menjaga hukum dan demokrasi yang sudah berjalan selama 20 tahun ini.
"Jangan sampai kaum muda yang mendominasi ranah politik tapi justru tidak peka dengan isu-isu sekitarnya," kata Rafly. (yosephina laura rpr)
ADVERTISEMENT