Konten Media Partner

Regenerasi Petani Ikan Berbanding Terbalik dengan Petani Pangan

14 Maret 2018 23:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sekitar 70% petani ikan di Sleman ada di rentang usia muda, sementara 30% lainnya usia lanjut. Berbanding terbalik dengan petani pangan, yang 70% usia lanjut, 30% usia muda.
Regenerasi Petani Ikan Berbanding Terbalik dengan Petani Pangan
zoom-in-whitePerbesar
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Perikanan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Sri Purwaningsih, Rabu (14/3). Ia mengatakan bidang perikanan yang prospektif membuat banyak kalangan tertarik untuk terjun dalam budidaya ikan. “Karena Sleman itu perikanannya menjanjikan, jadi banyak kalangan baru yang masuk dan tertarik untuk budidaya ikan,” terang Sri.
ADVERTISEMENT
Menurut Sri, pola pengembangan lahan menggunakan mina padi juga menarik minat generasi muda untuk budidaya ikan. Penggunaan teknologi dalam mina padi membuat generasi muda bisa mengelola dan mengandalkan kemampuannya di bidang pertanian.
Sri menganggap, Sleman yang lahannya sering diserang hama membuat mina padi menjadi salah satu solusi, nilai lebihnya mendapatkan keuntungan dari produksi ikan. Ia berpendapat, pengelolaan mina padi tidak asal-asalan. “Ada standarnya, kalau kolam itu harus berapa kedalamannya, berapa lebarnya, jadi tidak sekedar sawah yang ada ikannya,” katanya.
Keuntungan lainnya, Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang menyerang lahan akan hilang dengan adanya mina padi. “Akan ada simbiosis mutualisme antara padi dan ikan, padi akan mendapat pupuk dari kotoran ikan, hama pun akan hilang,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sri menambahkan, regenerasi untuk perikanan terbilang aman. Banyak usia muda yang tertarik untuk budidaya ikan, kelompok tani dan produksi pun meningkat. Berdasarkan data Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan jumlah produksi ikan konsumsi meningkat, di 2016 hanya mencapai 42.875 ton meningkat menjadi 49.730 ton di 2017. Untuk kelompok tani, tercatat mengalami peningkatan, dari 610 menjadi 620.
“Dengan sendirinya generasi muda akan mau untuk budidaya ikan, tidak usah kita ditekan-tekan untuk regenerasi, karena mereka merasa bahwa mereka membutuhkan,” tandas Sri. (deni h)